Gelora Indra Catri Banggakan Agam
Pilkada bakal digelar tidak lama lagi. Pilkada diperkirakan akan berlangsung serentak untuk 14 kabupaten dan kota di Sumatera Barat termasuk Kabupaten Agam. Gonjang ganjing beraroma poltikpun acap terdengar diberbagai lapisan masyarakat. Sosok-sosok pemimpin baru mulai mengapung kepermukaan dan menjadi menu santapan pembicaraan banyak kalangan di berbagai daerah.
Pembicaraan mengenai wajah-wajah baru yang siap bersainglah yang sering dibincangkan. Namun suasana berbeda terjadi di kabupaten Agam. Demam Pilkada tidak terlalu gegap gempita. " Hal ini disebabkan majunya Indra Catri yang akrab disapa "IC" ini, kembali maju sebagai Incomben yang menurut banyak pengamat menyebabkan beberapa calon pesaing lainnya cukup enggan untuk maju," ungkap Syaflin tokoh muda Kabupaten Agam yang juga seorang politikus yang religius.
Hal senada juga disampaikan AB St. Batuah dari Lubas yang menyatakan "bukan sekedar elektabilitas IC yang tinggi, namun kedekatan IC dengan banyak tokoh menyebabkan banyak diantara calon kompetitor sungkan untuk berhadapan langsung melawan IC baik sebagai calon maupun sebagai tim sukses calon lainnya"
Sebagai putra asli Agam yang dibesarkan dikampung halaman dan namanya cukup harum ditanah rantau, IC memiliki jaringan pertemanan yang erat dan luas dengan tokoh-tokoh di perantauan. Sebagai Niniak Mamak dan Bupati IC juga memiliki kedekatan khusus dengan banyak tokoh, niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, dan bundo kanduang di Agam.
Menurut pengakuan Wakil Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar yang sekaligus Ketua LKAAM Kabupaten Agam Sy. Dt. Maleka Nan Tinggi, dukungan penuh terhadap eksistensi LKKAM dan Bundo Kanduang di Agam terus ia lakukan. Perhatian penuh terhadap pemeliharaan adat dan agama selalu ia "junjuang tinggi dan amba gadang". IC selalu berkesempatan hadir di berbagai kegiatan BKMT dan pendidikan Islam bagi generasi muda seperti khatam AlQur'an yang semakin menggelora di Agam.
Ikatan pertemanan dan silaturahim yang terbentuk serta terpelihara selama ini rasanya akan tetap memberikan peluang secara penuh bagi IC untuk maju sekali lagi. Ini adalah modal besar bagi IC, dan diyakini banyak pihak akan sungkan berhadapan secara frontal dengannya. Bahkan banyak fungsionaris partai di Agam enggan untuk maju melawan IC.
Kalau soal elektabilitas rasanya IC semakin kokoh. Dalam putaran kedua Pilkada Agam 2010 IC unggul 63:37 melawan Guspardi sebagai pesaingnya. Sekarang, menurut bisik-bisik dari beberapa lembaga survai tingkat elektabilitas IC berada diposisi lebih dari 50 persen.
Dengan angka tersebut diperkirakan IC akan melenggang dengan mudah untuk memenangkan pertarungan. Pengamat lain mengatakan, semakin banyak yang maju semakin menguntungkan bagi IC karena dia akan mendapatkan bagian yang banyak sementara sisa suara akan terfragmentasi berkeping-keping.
Satu hal lagi yang dimiliki IC yang tidak banyak dimiliki oleh incombend lainnya yaitu imunitas politiknya yang semakin kuat. Semakin hari kekuatan imunitas politiknya mampu mengalahkan berbagai goncangan dan badai yang menerpa.
IC sepertinya tidak akan mempan lagi untuk diserang melalui black campain dan intrik-intrik politik kotor. Walau dikenal sebagai sosok yang berlatarbelakang pendidikan teknik namun dia merupakan politisi dan birokrat yang bertalenta tinggi.
Sebagai simpatisan, saya masih ingat pada tahun 2010 di banyak tempat yang menjadi areal bombardir berbagai isu-isu miring dan negatif dari lawan-lawan politiknya justru menjadikan daerah tersebut sebagai kantung-kantung suara yang melimpah ruah dengan perolehan suara yang banyak. Segera setelah terpilih dengan jiwa besar dan tanggungjawabnya, IC langsung turun ke tengah-tengah masyarakat untuk membuktikan bahwa berbagai isu negatif yang dikemas para pesaingnya dalam politik kotor tersebut tidaklah benar.
Lebih dari itu, pemerintahannya yang dalam kurun waktu 4 tahun ini mampu mengkatrol APBD Agam 2 kali lipat. 1,2 T merupakan angka yang fantastis bagi Agam. Dipastikan dengan dana tersebut Agam akan mampu untuk berbuat lebih banyak lagi diberbagai program pembangunan di Tahun 2015. Semua itu dilakukannya tanpa pendamping karena Agam secara efektif baru mendapatkan Wakil Bupati setahun belakangan ini setelah kembali dipilih oleh DPRD sepeninggal Umar.
Untuk mendapatkan raupan peningkatan dana APBD itupun dilakukannya dengan upaya prestasi, karena dengan prestasi Agam jadi dikenal dan diperhitungkan di mata pemerintah pusat. Menurut data terakhir sudah 568 prestasi yang ditorehkannya empat tahun terkahir, baik tingkat nasional maupun tingkat Sumatera Barat.
Sederhana memang, begitulah sosok IC. Pejabat Negara yang kepalang rendah hati selalu tebarkan senyuman pada semua orang. Menyalami dan merangkul setiap orang yang ditemui menjadi gerak tubuh rutinnya yang membuat kesan mendalam bagi banyak orang tentang dirinya. Kedekatan seperti inilah yang selalu dibangun IC semenjak awal pemerintahannya. Dia tidak menginginkan ada dikotomi atau jurang pemisah antara beliau sebagai bupati dengan masyarakat. Masyarakat adalah saudara dan orangtua baginya.
Tentu hal tersebut tidak cukup untuk memajukan Agam. Perhatian pada masyarakat tidak cukup sekedar senyum sapa yang ramah saja. Semua itu ia iringi dengan program aksi. Ia menyadari akan kehausan masyarakat Agam terhadap pembangunan. Membangun masyarakat Agam secara utuh, membangun mental dan moral, membangun infrastruktur dan fasilitas umum dan membangun masyarakat Agam yang kuat secara perekonomian. "Agam madani yang mandiri dan berprestasi".
Guna mempercepat visi Kabupaten Agam diatas, 7 program inovasi cerdas ia luncurkan dan yang sangat membanggakan dari 7 program inovasi cerdas tersebut 4 diantaranya mendapat pengakuan dan diapresiasi oleh pemerintah pusat. Adapun 7 program tersebut diantaranya ; Agam Menyemai mendapat penghargaan Innovative Government Award dari Kemendagri RI, Thaharah Mesjid, WC Bersih, Maghrib Mengaji mendapat PIN emas dari Kemenag RI , festifal ramadhan, Ikhlas Berzakat memperoleh Zakat Award dari Basnaz Pusat dan Jamkesda Mandiri meraih apresiasi dari Kemenkes RI. Walaupun Program sederhana namun memberikan dampak yang sangat besar bagi masyarakat Agam.
Sebagai contoh dari ikhlas berzakat selama Januari hingga Desember 2014 BAZNAS Agam sudah menyalurkan zakat sebesar Rp. 7.907.012.312 dari jumlah dana yang terhimpun Rp. 8.344.788.413. Dari jumlah ini menunjukkan bahwa Agam berhasil menyalurkan dana 90% dari jumlah yang diterima dari sumber muzakki atau pemberi zakat. Dana yang terkumpul oleh Baznas Agam dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Tercatat pada 4 tahun terakhir dari jumlah Rp. 2 Milyar telah mencapai Rp. 9 Milyar. Ini membuktikan tinggi kesadaran bagi muzakki akan pentingnya berzakat. Secara tidak langsung menunjukkan peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat Agam. Dengan ikhlas berzakat "indak ado paruik nan kalaparan, indak ado rumah nan tak baatok, indak ado pungguang nan indak basaok, indak ado sakik nan indak ta ubek i, indak ado kamanakan nan ndak basakola"
Program Agam menyemai terbukti menyemai kebaikan. Selain memberikan banyak manfaat juga turut memberi bukti dengan prestasi. Setelah Nagari Koto Malintang yang berhasil meraih penghargaan Wahana Lestari kategori desa/nagari peduli kehutanan terbaik di Indonesia untuk tahun 2014, IC kembali mengukir prestasi yang membanggakan dimana dipenghujung tahun 2014 Kab.Agam pada acara Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) tingkat Sumbar keluar sebagai peringkat pertama Tingkat Prov Sumatera Barat pada kategori penanaman satu milyar pohon. Penghargaan ini langsung diserahkan Gubernur Sumatera Barat ,Irwan Prayitno kepada IC difakultas teknik UNAND Padang.
Secara analisa usaha, khusus pada jenis kayu-kayuan pada empat tahun terakhir, Kabupaten Agam sudah melakukan penanaman kayu-kayuan sebanyak 3,3 juta batang. Jika keberhasilan tumbuh dan hidupnya mencapai 60 persen maka 15 tahun sampai 20 tahun kedepan masyarakat Agam akan memanen kayu sekitar 2 juta batang. Apabila volume kayu olahan 1 M3/batang maka didapat sekitar 2 juta M3 kayu. Nah apabila harga kayu olahan 2 juta /M3, maka investasi program Agam Menyemai dibidang kayu-kayuan mencapai sekitar 4 Triyun rupiah. Belum lagi investasi dibidang perkebunan dan buah-buahan yang kalau ditotal secara keseluruhan sudah lebih 7 juta batang.
Agam menyemai juga membuktikan keberhasilannya dengan semakin kuatnya ketahanan pangan di Agam. Kerja keras IC selama ini dengan membuat kebun bibit pribadi dan menyalurkannya berupa bibit sayuran, buah-buahan serta ikan. Secara mandiri hal ini berhasil menekan jumlah pengeluaran masyarakat, sehingga kenaikan BBM pun tidak berpengaruh secara signifikan pada masyarakat.
IC sangat getol mengajak masyarakat Agam untuk mandiri, membangun sumber-sumber protein,memanfaatkan pekarangan rumah, kolam-kolam yang terlantar untuk diproduktifkan. Seyogyanya memang sumber sumber gizi dan energy harus dekat dan mudah untuk di akses oleh masyarakat. Dan untuk itu semua, Agam menyemai sudah membuktikannya dengan nilai low-cost untuk mendapatkan itu semua.
"tanamlah bungo dihalaman, sayua mayua jo tabek ikan, nan dilaman untuk dimakan, nan diparak baok kapakan", demikian sepenggal bait lagu yang menggambarkan keinginan besar IC agar Agam memiliki ketahan pangan yang kuat. Lagu ciptaannya ini dinyanyikan langsung oleh IC untuk menyemangati masyarakat untuk gemar menanam.
Selain itu dengan lagunya ini menunjukkan bahwa IC bukanlah sosok yang kaku. IC sangat apresiate terhadap seni. Mengangkat kembali marwah dan kebesaran lagu-lagu minang ia coba lagukan kembali untuk beberapa buah tembang lagu minang. Lantunan suara emasnya ini akan dikemas dalam sebuah album yang akan segera diluncurkan pada awal tahun 2015.
Tidak salah lagi jika IC memimpin dengan hati. Setiap pidato yang disampaikannya diberbagai kesempatan mengalir begitu saja tanpa menggunakan konsep tertulis. Kemampuan berorasinya yang sangat terasah ini terdengar indah dan mampu menghipnotis setiap orang yang mendengarkannya. IC merupakan orator ulung yang lengkap dengan berbagai bahasa modern dan klasik minangkabau yang ia kuasai. Setiap orang akan kagum dan memahami secara mendalam setiap ucapannya. Setiap mata dan telingan akan terkonsentrasi manakala ia berdiri didepan orang banyak.
Banyak mimpi dan cita-cita yang selalu terucap. Selalu memberi jalan keluar dari berbagai masalah dan persoalan yang menerpa. Tiada kata tidak mungkin dan selalu ada aksi nyata untuk merealisasikan mimpi dan cita-cita tersebut.
Tingginya akselerasi IC tak terbantahkan lagi. Hari-hari dan pemikirannya selalu dicurahkan untuk kemajuan masyarakat Agam. Tak peduli siang atau malam, tak peduli panas atau hujan, tidak ada kata-kata libur bagi IC. IC sangat pandai dalam mengatur waktunya.
Semenjak awal mendayung biduk ranah Agam, IC selalu turun ke masyarakat, tidak hanya untuk kegiatan resmi, berbaga kunjungan dilakukan secara dadakan atau "blusukan" bagai istilah yang popular saat ini. Ke berbagai pelosok Agam IC tempuh walau sekedar menghadiri undangan perkawinan dan selalu singgah dirumah warga yang tengah ditimpa kemalangan.
Semua itu ia lakukan semata-mata untuk kemajuan masyarakat Agam. Sembari terus berusaha dengan gigih, tak lupa IC selalu mendoakan yang terbaik untuk Agam. Berdoa IC dengan menyempatkan diri ditengah kesibukannya lewat shalat berjamaah dimanapun ia sempatkan walau hanya dengan ajudan dan sopir pribadinya.
Lengkap sudah apa yang dimiliki Agam. Masyarakat ramah nan bersahaja serta pemimpin bijak pekerja keras. Babuah karano ditanam, manuai karano disamai, di nan lai samo kito makan, di nan indak samo kito cari. Basamo mangko manjadi.