NIKMATNYA PERNIKAHAN ALA PERSAHABATAN

Menikah.. mau banget…

 

Ha..ha..haa.., begitulah kira-kira teriakan hati muslim sejati yang merasa sudah cukup dewasa, baik laki-laki ataupun perempuan. Kenapa? Karena bagi seorang muslim sejati, hanya pernikahan yang mampu meruntuhkan tembok pembatas keintiman hubungan antara perempuan dengan laki-laki secara fisik maupun psikis. Karena bagi seorang muslim sejati, hanya pernikahan yang mampu menjadi sarana untuk melahirkan generasi penerus dan pelurus dalam membangun peradaban. Karena bagi seorang muslim sejati, hanya pernikahan yang mampu menjadi seni dan aturan terindah untuk saling menyayang, saling berbagi dan saling melindungi. Karena bagi muslim sejati, pernikahanlah langkah terbesar yang akan mengantarkannya pada tujuan hakiki kehidupanyang bernama kebahagiaan.  

 

Dalam QS. Ar Ruum ayat 21, Allah SWT telah berfirman :

 

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”

 

Ayat di atas jelas menegaskan bahwa pernikahan merupakan sarana yang bikin hepi, setuju? Namun pada kenyataannya, tidak sedikit yang merasa kehilangan kebahagiaan dalam perjalanan pernikahannya. Seiring waktu, penyebab-penyebab keretakan dan kehancuran bangunan besar tersebut mulai bermunculan. Kesedihan demi kesedihan, kekecewaan dan bahkan terkadang penyesalan menguasai hati dan akal manusia. Krisis kepercayaan mulai meningkat.  Tuntutan terasa semakin bertambah berat.

 

Sementara itu, pemuda dan pemudi yang sudah layak menempuh pernikahan malah masih banyak yang mengundur-undur dengan berbagai alasan. Mulai dari yang belum menemukan kesesuaian sampai yang mau lebih lama menikmati kebebasan… (menikah penjara kali y… ^^). Ada juga yang beralasan masih belum siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan terburuk dalam perjalanan pernikahan. Tapi biasanya, alasan yang paling dominan adalah finansial. Padahal rezeki dan solusi mah urusan Allah ya.. yang penting kita usaha dan minta sama Sang Pemilik Kuasa.

 

Banyak kasus yang ditemukan kalau menunda pernikahan hanya karena alasan-alasan di atas akan membuka peluang hati melayang-layang. Kalo angin kencang bisa melenceng tuh dari rambu-rambunya… Abdullah Ibnu Mas'ud Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda pada kami: "Wahai generasi muda, barangsiapa di antara kamu telah mampu berkeluarga hendaknya ia menikah, karena ia dapat menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan. Barangsiapa belum mampu hendaknya berpuasa, sebab ia dapat mengendalikanmu." Muttafaq Alaihi.

 

So, bagi seorang muslim sejati, pesan cinta yang satu ini mesti jadi alasan utama untuk memulai proyek besar dengan pernikahan.

 

Ada satu hal yang menarik dari firman Allah SWT yang menyangkut dengan pernikahan, salah satunya dalam QS. ‘Abasa ayat 36. Allah SWT menyebut istri dengan kata “shahabat”.  Dalam rangkaian ayat cinta tersebut Allah SWT menggambarkan betapa dekat dan pentingnya saudara, ibu dan bapak serta istri dan anak bagi setiap pribadi manusia. Jadi, dapat kita ambil pelajaran bahwa istri bagi suami (ataupun sebaliknya) adalah sahabat atau orang yang termasuk dalam urutan terdekat dengan setiap manusia. Dan shahabat adalah sebutan bagi orang yang sangat penting dalam kehidupan setiap manusia.

 

Dalam kisah perjalanan hidup Rasulullah saw pun banyak pelajaran yang dapat kita ambil tentang betapa pentingnya peran shahabat bagi Rasulullah saw dalam perjuangan dan dakwah Islam. Bagaimana Rasulullah saw memposisikan Abu Bakar Shiddiq sebagai shahabat yang paling dicintai, Umar bin Khattab yang dibanggakan kedermawanan dan keberaniannya, dan sebagainya. Begitu juga sebaliknya bagaimana para shahabat memposisikan Rasulullah saw semampu mereka. (penasaran khan? Informasi lebih lengkap silakan baca sumber-sumber utamanya. Moga cinta itu semakin bermakna.)

 

Dalam kehidupan sehari-hari, dapat kita lihat dan rasakan sendiri bagaimana pentingnya shahabat bagi seseorang. Sahabat adalah seseorang partner tuk saling sayang, saling melindungi, berbagi suka dan duka, tanpa rasa saling memiliki, sehingga tidak ada kecewa, yang ada hanya solusi dan usaha untuk saling mempercantik diri dan sahabatnya. Sahabat adalah sesorang yang mengajak kita untuk saling mendukung kelebihan dan meledek kealpaan, merayu, menggoda, dan seterusnya. Sahabat yang akan marah karena tak ingin kita lalai, sedih ketika kita lebih mengutamakan nafsu, dan sebagainya.  Intinya sahabat ingin kita selalu tampil apa adanya menuju yang semestinya. Biarlah tidak ada manusia lain yang tau kekurangan kita selain dirinya, demi menjaga kehormatan kita sebagai sahabatnya.  Sahabat senantiasa berusaha menjadi yang terbaik tuk bikin kita awet muda karena selalu ceria, tertawa dan bahagia. Masih jutaan rasa lagi ketika kita membicarakan tentang makna dan cerita tentang makhluk yang bernama shahabat.

 

So, bukankah begitu indahnya sebuah pernikahan ala persahabatan… nampaknya sederhana, namun memuat berjuta rasa dan makna, karena dalam hubungan antar jenis, pernikahan menjadikan semua makna persahabatan itu tampil sangat indah, suci dan tak tertandingi. Moga Allah ijinkan dan… Selamat menikmati… ^_^

Share This Post: