Menjaga lingkungan dari perkembangbiakan nyamuk

Lingkungan yang bersih dan bebas nyamuk adalah dambaan setiap orang, bagaimana tidak? jika lingkungan bersih dan tertata rapi bukan hanya mata yang jadi sedap memandang, selain hati senang kita juga dapat terhindar dari segala macam penyakit akibat lingkungan kotor. Apalagi jika lingkungan yang bersih tersebut ditanam dengan berbagai ragam macam bunga dan pohon rindang yang dapat menambah kesejukan untuk berteduh. Selain membuat adem dan sejuk penanaman pohon juga dapat mengurangi resiko akan terjadinya banjir, sedangkan penanaman bunga dapat membuat lingkungan terlihat indah dipandang dengan berbagai pancaran warna-warni bunga seperti bunga mawar, melati, bunga anggrek, dan lain sebagainya. Bagi sebagian orang yang terbiasa dengan lingkungan rapi dan bersih mungkin sudah tidak berat baginya untuk membersihkan dan menjaga kondisi lingkungan untuk tetap terjaga, tapi sebaliknya bagi sebagian orang yang mungkin tidak terbiasa mengerjakan pekerjaan seperti ini akan terasa berat dan sangat malas untuk melakukan, sebab tidak ada kebiasaan yang mengajarinya untuk memulai hal-hal kecil bagi kebersihan lingkungan. Sebenarnya bersih tidaknya suatu rumah adalah tergantung penghuninya, jika penghuninya suka berkemas, menyapu, mengepel, mencabuti rumput, maka rumahnya juga akan terasa sejuk dan masuk dalam kategori rumah sehat. Akan tetapi jika penguninya tidak mau tahu dan kurang peduli terkadang itu jugalah yang mengakibatkan terabaikannya kebersihan. Ada juga sebagian tipe penghuni yang suka dengan rumah dan lingkungan yang bersih tetapi dia merasa malas untuk berkemas, walau pun ia kerjakan mungkin hanya akan melakukan setengah pekerjaan atau sesuka hatinya yang ia anggap perlu saja. Bisa kita bedakan mana rumah yang bersih dan mana rumah yang penghuninya pemalas, misalnya jika kita berkunjung kesuatu rumah yang kondisi rumahnya sederhana tetapi isi rumahnya tertata rapi dengan lantai yang mengkilap, bisa dipastikan orang itu rajin membersihkan rumah. Namun, jika kita datang dengan kondisi rumah tersebut berantakan dengan lantai yang kotor, meja, lemari dan lain sebagainya berdebu, dan kain berserakan dimana-mana juga bau rumah yang kurang sedap maka telah dapat anda pastikan bahwa penghuninya memiliki kebiasaan malas yang luar biasa dan tidak cinta akan keindahan. Orang yang memiliki rumah rapi dan bersih juga bisa kita nilai dari cara berpakaian dan kebersihan tubuhnya. Jika badannya saja orang itu malas untuk membersihkan bagaimana bisa dia membersihkan tempat tinggal yang lebih luas dari tubuhnya. Bukan hanya di rumah akan tetapi dijalanan juga bisa kita lihat kondisi lingkungan yang jauh dari kata bersih. Tak heran jika banyak kita jumpai dijalanan sampah dan sisa-sisa makanan yang sudah tidak terpakai berserakan hingga menggunung membentuk tumpukan sampah yang mengeluarkan bau busuk dari sisa makanan tersebut. Di sungai-sungai juga bisa kita temui banyaknya sampah yang hanyut dan tersangkut pada ranting pohon yang menjorok ke arah air, dan bila volume air sedang besar maka air akan naik dan sampah tersebut akan tersangkut di pohon. Masih ada sebahagian orang yang jelas-jelas telah disediakan tong sampah tetapi ia masih saja membuang dan melempar sampah sesuka hatinya, tak peduli itu dijalan, di dalam mobil, ataupun sedang berada di suatu tempat bebas sampah orang itu tetap membuang sampah sembarangan. Padahal pada dasarnya sampah yang menumpuk akan membuat nyamuk berkembang biak, nyamuk teramat senang dengan kondisi lingkungan yang kotor dan bau. Apalagi lingkungan yang memiliki suhu lembab dan berair, nyamuk sangat menyukai kondisi seperti ini sebab kondisi seperti itulah yang memberinya kesempatan untuk menebar penyakit dengan menjatuhkan telurnya pada genangan air dan akhirnya membentuk jentik-jentik nyamuk. Sebenarnya antara spesies nyamuk memiliki siklus hidup yang berbeda-beda tergantung kepada banyak faktor seperti suhu, kelembaban, dan lingkungan itu sendiri. Tapi nyamuk akan menjadi nyamuk dewasa yang bisa terbang dan mulai menghisap darah manusia setelah melalui 4 fase yaitu tahap menjadi telur, larva, pupa hingga akhirnya menjadi nyamuk dewasa yang siap menghisap darah manusia. Pada hakikatnya nyamuk yang menghisap darah hanyalah nyamuk yang berjenis kelamin betina, sedangkan nyamuk jantan hanya akan memakan dan menghisap nektar bunga. Tujuan nyamuk betina menghisap darah manusia yaitu fungsi darah yang sebagai sumber protein bagi nyamuk untuk menjaga sekaligus untuk mengembangbiakkan telur-telurnya. Gigitan nyamuk pada kulit kita setelah berhasil menghisap darah adalah menimbulkan rasa gatal yang bisa membuat bentol-bentol dan warna kulit menjadi kemerahan. Biasanya anak bayi lah yang paling terlihat memerah pada kulitnya setelah digigit oleh nyamuk. Sebab pada dasarnya kulit bayi masih muda, lembut dan berwarna lebih cerah dibandingkan kulit orang dewasa. Lingkungan yang kotor tidak menutup kemungkinan bagi perkembangbiakan nyamuk terutama nyamuk Anopheles yang dapat menyebabkan penyakit malaria. Penyakit malaria adalah penyakit yang penyebarannya sangat luas di dunia. Penyakit malaria ditemukan tersebar luas di pulau Indonesia dengan derajat dan berat infeksi yang bervariasi. Malaria adalah penyakit penyakit menular yang disebabkan oleh plasmodium yang ditularkan  melalui gigitan nyamuk Anopheles yang berperan dalam penularan penyakit malaria di daerah tertentu sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Nyamuk Anopheles sangat banyak macamnya dan berbeda-beda jenisnya antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya. Faktor-faktor yang mengatur keseimbangan populasi nyamuk antara lain :

  1. Suhu

Secara umum nyamuk Anopheles lebih menyukai temperature yang tinggi jika dibandingkan dengan jenis Culicinae. Hal ini menyebabkan Anopheles lebih sering dijumpai pada suhu tropis. suhu optimum untuk pertumbuhan nyamuk adalah 25°-27°C. toleransi suhu tergantung pada jenis nyamuknya, biasanya pada suhu 5°-6°C spesies nyamuk tidak dapat bertahan hidup. Pertumbuhan nyamuk akan terhenti sama sekali jika suhu kurang dari 10°C atau lebih dari 40°C. Nyamuk adalah hewan berdarah dingin yang sehingga siklus hidupnya dan proses metabolismenya tergantung pada suhu lingkungan.

 

  1. Kedalaman air

Larva Anopheles hanya mampu berenang ke bawah permukaan air paling dalam 1 meter dengan tingkat volume air akan dipengaruhi curah hujan yang cukup tinggi yang akan memperbesar kesempatan nyamuk untuk berkembangbiak secara optimal pada kedalaman kurang dari 3 meter.

 

  1. Curah hujan

Hujan yang diselingi panas akan memperbesar kemungkinan perkembangbiakannya, hujan menyebabkan naiknya kelembaban nisbi udara dan menambah jumlah tempat perkembangbiakan dan terjadinya epidemi malaria.

 

  1. Kelembaban Nisbi udara

       Kelembaban nisbi udara maksudnya adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara yang biasanya dinyatakan dalam persen. Tingkat kelembaban paling rendah untuk memungkinkan hidupnya nyamuk adalah 60%. Pada kelembaban yang lebih tinggi nyamuk dapat menjadi sering menggigit dan lebih aktif sehingga meningkatkan penularan malaria.

 

5.    Angin

Kecepatan angin 11-14 m/detik atau 25-31 mil/jam dapat menghambat penerbangan nyamuk. Angina berpengaruh pada penerbangan nyamuk  dan ikut menentukan jumlah kontak antara nyamuk dengan manusia dan juga mempengaruhi jarak terbang nyamuk.

 

6.    Ketinggian lokasi

Secara umum, malaria berkurang pada ketinggian yang semakin bertambah pada ketinggian diatas 2000 meter, jarang ada transmisi malaria. Jika perbedaan tempat cukup tinggi maka perbedaan suhu udara juga cukup banyak dan mempengaruhi faktor-faktor yang lain termasuk siklus pertumbuhan parasite di dalam nyamuk, penyebaran nyamuk dan musim penularan. Setiap ketinggian naik 100 meter maka selisih suhu udara dengan tempat semula adalah ½ °C.

 

7.    Arus air

       beberapa jenis Anopheles menyukai tempat perindukan dengan jenis aliran air yang berbeda-beda. Anopheles minimus menyukai aliran air yang deras, sedangkan Anopheles letifer menyukai air tergenang, dan Anopheles barbirostris menyukai perindukan yang airnya statis/mengalir lambat.

 

8.    Sinar matahari

       Pengaruh sinar matahari dapat berbeda-beda terhadap pertumbuhan larva nyamuk. Beberapa jenis Anopheles menyukai tempat yang terbuka dan tempat yang tempat yang teduh.

 

Oleh karena itu sebaiknya kita menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Namun ada beberapa syarat lingkungan sehat yaitu :

1.    Keadaan air

       Air yang sehat adalah air yang tidak berbau dan tidak tercemar, dapat dilihat kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 1000°C, sehingga bakteri yang didalam air tersebut akan mati.

 

2.    Keadaan udara

       Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat hal-hal yang diperlukan seperti oksigen dan didalamnya tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya zat karbondioksida.

 

3.    Keadaan tanah

       Tanah yang sehat adalah tanah yangbaik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan tidak tercemar oleh zat logam berat.

 

Berikut ini adalah cara-cara pemeliharaan kesehatan lingkungan :

1.    Tidak mencemari air dengan membuang sampah di sungai, selokan, laut, maupun di jalan. Maka dari itu buanglah sampah pada tempatnya yakni di tong sampah atau tempat lain yang telah disediakan.

 

2.    Tidak menebang pohon secara sembarangan

       Sebaiknya kita harus menghindari menebang pohon di hutan, karna selain merusak ekosistem pada hutan tersebut, juga dapat membuat hewan dan binatang yang hidup di hutan menjadi kehilangan tempat tinggal. Hal itu juga yang dapat membuat peristiwa lepasnya binatang hutan ke lingkungan masyarakat, menganggu dan menghancurkan lahan pertanian atau memakan hewan di desa yang dimasuki binatang tersebut disebabkan sumber makanan dan tempat tinggal mereka yang telah dirusak oleh tangan-tangan jail. Semakin banyak pohon ditebang maka semakin banyak pula manusia mendapat dampak negativenya.

 

3.    Membersihkan selokan

       Kita harus selalu membersihkan selokan agar tidak terjadi penumpukan sampah dan tersumbatnya selokan akibat sampah yang selalu dibuang ke selokan. Upaya ini adalah agar menghindari munculnya sarang nyamuk, kotor, dan bau.

 

Lain dari pada itu pemerintah dengan jelas dan tegas telah menghimbau masyarakat agar melakukan gerakan 3M Plus:

1. Menguras

Menguras tempat yangsering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember penampungan air.

 

2. Menutup

Menutup rapat sejumlah tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi dan lain-lain.

 

3.  Mendaur Ulang barang bekas

     Mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.

 

Itulah cara pencegahan DBD dengan cara 3M, sedangkan yang dimaksud dengan Plus adalah kegiatan pencegahan tambahan, seperti menaburkan bubuk lavarsida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk. Menggunakan kelambu saat tidur. Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk. Menanam tanaman pengusir nyamuk. Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian didalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk dan lain-lain.

 

Sumber :

https://www.google.com/search?ie=UTF-8&source=android-browser&q=lingkungan+hidup+nyamuk

https://www.google.com/amp/s/sriutami312.wordpress.com/2012/12/24/cara-menjaga-lingkungan-sehat/amp/

http://jenis2-penyakit.blogspot.co.id/2014/12/cara-pencegahan-demam-berdarah.html?m=1

 

Share This Post: