PENIPUAN HADIAH

cerita ini bermulai ketika Yuli seorang anak dari penjual bakso sedang berjualan bakso bersama ayahnya tiba-tiba datanglah pesan masuk ke handphone Yuli yang berisikan,selamat nomor anda terpilih sebagai pemenang uang senilai tujuh milyar rupiah yang di persembahkan oleh telkomsel,yang mana hadiahnya dapat anda ambil dalam waktu satu minggu lagi,dan untuk pengambilan bisa di telfon ke nomor pengirim pesan ini,melihat pesan itu Yuli merasa sangat gembira dan merahasiakan pesan itu untuk sementara waktu, karena jika orang lain tau maka bisa saja orang lain  merebut handphone Yuli  dan mengambil hadiahnya. Setelah membaca pesan itu Yuli kembali berjualan seolah-olah tidak ada yang terjadi,dan ketika sedang istirahat yuli pun berkata kepada ayahnya “ayah..??”

“iya Yuli,ada apa naak..??”

“hmm begini ayah,apakah ayah tidak bosan selalu jualan bakso,dan apakah ayah tidak mau merasakan bagaimana rasanya jadi orang kaya..?”

“kok kamu ngomongnya gitu naak..?”

“yaa,ayah jawab aja dulu..?”

“yaa tentu ayah ingin sekali menjadi orang kaya,dan ayah juga sudah bosan selalu berjualan bakso..”

“hmm,ayah percaya nggak kalau Yuli bisa membuat kita menjadi kaya..??”

“haa,kayaa,hahaha kamu ini suka bercanda..”

“nggak ayah aku nggak bercanda..”

“yaa bagaimana cara kamu membuat kita jadi kaya,sedangkan kamu tidak ada berpendidikan tinggi naak..?”

“tenang saja ayah,dalam waktu seminggu lagi Yuli akan membuat kita kaya raya..”

“Yuli-Yuli,mana mungkin dalam waktu seminggu kamu bisa membuat kita jadi kaya,memangnya kamu punya mesin pencetak uang..?”

“hmm,ayah jangan khawatir,lihat aja seminggu lagi kita bakalan kaya raya..”

“baiklah kalau kamu benar-benar serius sayah bakalan percaya dan yakin sama kamu..”

“aku janji kepada ayah..”

Dan pada saat itu juga Yuli berjanji kepada ayahnya kalau dalam waktu seminggu lagi dia akan membuat keluarga nya menjadi kaya raya dan merasa yakin kalau pesan yang datang ke handphone nya itu benar-benar asli bukan penipuan. Dan akhirnya Yuli dan ayahnya pun pulang ke rumah mereka dan setibanya di rumah Yuli sudah tidak sabar mengatakan kalau Yuli mendapatkan hadiah uang tunai sebesar tujuh milyar kepada ibunya,lalu Yuli pun bertemu dengan ibunya “iibuuu..?”

“iya Yulii,,ada apa dengan kamuu,kenapa senyum-senyum seperti itu,ayo  cerita sama ibu..?”

“begini ibu,tadi waktu lagi jualan sama ayah tiba-tiba masuk pesan ke handphone Yuli yang berisikan kalau Yuli berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar tujuh milyar rupiah..”

“ah serius kamu Yulii..?”

“iya ibuu,kalau ibu tidak percaya baca saja pesan nya ini..”

“hmm,iya yaah,mungkin ini sudah rezeki kita naak..”

“iya ibu,Yuli sangat senang karena dalam seminggu lagi kita akan kaya ibu..”

“iya Yuli,ibu juga turut bahagia,oh iya,apakah sudah kamu beritahukan kepada ayah kamu..?”

“belum ibu,aku akan jadikan ini sebagai kejutan untuk ayah..”

“oo,bagus juga itu Yuli,biar ayah kamu bangga sama kamu.”

“iya ibu..”

Dan Yuli pun mengatakan hal itu kepada ibu nya,namun ibu nya sama seperti Yuli,dia mudah saja percaya kalau pesan itu benar-benar asli,dan pada saat malam itu timbul lah sifat sombong di dalam hati Yuli. Keesokan harinya ketika ayah Yuli mengajak Yuli untuk pergi berangkat menjual bakso lalu dengan yakin nya Yuli berkata kepada ayahnya “ayah,mulai saat ini kita tidak usah berjualan lagi..”

“tidak usah berjualan,bercanda kamu Yulii.?”

“aku serius ayah,masak iya calon orang kaya jualan bakso..”

“memangnya kamu yakin kalau kita bakalan kaya raya dalam satu minggu lagi,dan apakah yang  membuat kita kaya ituu..?”

“tenang aja ayah,itu bakalan jadi kejutan buat ayah..”

“baiklah anakku,semoga kamu benar-benar serius dan tidak akan mengecewakan ayah..”

“tenang aja ayah,aku nggak bakalan mengecewakan ayah kook..”

Pada hari itu ayah Yuli tidak jadi berjualan karena larangan dari Yuli anak nya,karena sayang kepada anaknya ayah Yuli mau saja percaya dan mengikuti perkataan anaknya. Dan karena tidak berjulan pada hari itu maka datanglah seorang pelanggan bakso yang biasa membeli bakso Yuli  datang ke rumah Yuli dan bertanya “Yuli,kenapa hari ini tidak jualan..”

“maaf ya pak,mulai hari ini dan seterusnya saya dan ayah saya nggak bakalan jualan bakso lagi,karena tidak lama lagi kami akan menjadi orang kaya..”

“haaah,,jadi orang kayaa,bagaimana caranya kamu bisa bakalan jadi orang kaya raya..?”

“oh kalau itu bukan urusan bapak.”

“jadi ragu saya..”

“itu sih terserah bapak,mau percaya atau nggak,yang penting bapak liat aja dala beberapa hari lagi saya akan jadi orang yang kaya raya..”

“baiklah kalau begitu,mudah-mudahan kamu nggak lagi menghayal..”

Dan di waktu itu Yuli sudah mulai memperlihatkan sifat sombongnya kepada orang lain,setelah bapak itu pergi dari rumah Yuli dia pun mengatakan semua yang telah di katakan Yuli kepadanya,dan berita itu pun dalam waktu yang tidak lama sudah sampai ke semua warga yang tinggal di kawasan tempat tinggal Yuli. Yuli dan keluarga nya sudah yakin kalau mereka akan menjadi orang kaya raya,dan mereka tidak tau kebenaran dari pesan hadiah tersebut apakah itu asli atau hanya sekedar penipuan. Dan di malam hari ibu Yuli menanyakan sesuatu hal kepada Yuli “Yulii,kapan uang itu bisa kita ambil..?”

“tenang aja ibuu,tinggal beberapa hari lagii,ibu jangan khawatir..”

“baiklah Yuli,ibu percaya saja sama kamu..”

Dan datanglah hari dimana Yuli bisa mengambil hadiah yang di katakan di pesan yang masuk ke handphone nya itu,dan Yuli pun menelfon nomor yang ada di handphone nya itu untuk mengetahui cara pengambilan hadiahnya “hallo,apakah ini dengan bapak yang mengirim saya pesan hadiah itu..?”

“oh iya benar sekali,ini nomor saya,bagaimana apakah anda sudah tidak sabar untuk mengambil hadiah andaa..?”

“iya paak saya dan keluarga sudah tidak sabar lagi,langsung saja katakan bagaimana saya bisa mengambil hadiahnya..?”

“caranya mudaah sekali,anda memanglah sangat beruntung,caranya anda cukup mebayar pajak sebesar tiga juta rupiah,masukkan saja langsung ke rekening saya,nomor rekening saya ada di dalam pesan hadiah itu.”

“tiga juta ya pak,,tunggu sebentar pak,nanti saya telfon lagi..”

“baiklah mbak,jangan lama-lama karena hadiahnya terakhir bisa di ambil hari ini..”

Mendengar kata tiga juta Yuli dan keluarga nya langsung panik karena uang mereka tidak sampai tiga juta,dan pada saat itu langsung timbul di fikiran ayah Yuli untuk menjual gerobak bakso nya,dan ternyata dengan menjual gerobak bakso nya itu uang mereka sudah cukup dan pergi ke bang dan melakukan transfer uang ke rekening orang itu dan kembali menelfon,lalu ternyata nomor yang tadi di telfon Yuli itu sudah tidak aktif,dan barulah di situ timbul fikiran kalau hadiah itu hanyalah sebuah penipuan,namun apa daya uang sudah terkirim dan keluarga Yuli rugi besar. Dan karena mata pencarian mereka yaitu gerobak bakso yang sudah terjual kini hidup mereka semakin susah di tambah lagi rasa malu terhadap warga yang lain yang mana Yuli mengatakan kalau keluarga nya akan kaya raya,namun apa daya semua itu sudah terjadi.

Share This Post: