BULLY ITU APA SIH.....?

Siapa sih yang gak tau BULLY? Dari namanya saja sudah bisa di tebak, di balik lima kata tersebut ada kenakalam-kenakalan, kecaman, dan ancaman dari pihak atau individu tertentu. Penulis sih tidak menyukai di bully dan ngebully yaaa.. mungkin bagi orang awam akan bertanya-tanya, Bully itu apaan sih?kok orang-orang banyak yang membicarakannya?Oke, disini akan saya jelaskan apakah yang di maksud dengan bully dan akibat yang di timbulkannya. Bullying itu sendiri sebenarnya memiliki konteks pengertian yang luas. Bullying bukan hanya berbentuk sikap/perilaku kekerasan dan represi kepada orang lain, melainkan lebih luas lagi. Pengertian Bullying mencakup berbagai sikap dan perilaku yang mengarah pada pelecehan, penindasan, penghinaan, kekerasan pada orang yang lebih dominan kepada orang lain, tidak banyak juga ada pelaku bully yang melakukannya dengan cara meminta barang yang sifatnya inferior, dan jika korban tidak memenuhi permintaan pelaku maka dengan tidak segan-segan si korban akan mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan, seperti di pukul, di tending, di cubit, dan di keroyok beramai-ramai. Tidak hanya itu, korban juga akan di hujat menggunakan kata-kata yang kurang menyenangkan. Kebanyakan korban bully lambat laun akan mengalami gangguan mental, umumnya korban bully itu sendiri adalah anak sekolah yang masih berada dalam lingkungan pendidikan, mulai dari SD hingga yang telah menjadi Mahasiswa.Perlakuan yang tidak senonoh itu secara garis besar mengarah pada usaha untuk merendahkan, mengganggu, menekan, dan merugikan orang lain secara fisik maupun mental.Bullying adalah bentuk-bentuk perilaku kekerasan yang berulang-ulang, terus-menerusdimana terjadi pemaksaan secara psikologis ataupun fisik terhadap korban yang lebih “lemah”. Pelaku bully bisa saja di lakukan oleh seseorang atau sekelompok orang, kemudian ia atau mereka mempersepsikan dirinya sebagai pihak yang memiliki power (kekuatan) dan kekuasaan untuk melakukan apa saja terhadap korbannya. Sebaliknya korban juga mempersepsikan dirinya sebagai suatu pihak yang lemah, tidak berdaya dan selalu terancam oleh bully. Mereka mengelompokkan Bullying ke dalam 5 kategori:

1. Kontak Fisik langsung(Bullying Fisik)
Kontak fisik langsung biasanya di lakukan secara sengaja kepada korban dengan cara memberikan tekanan perbuatan antar fisik yang melemahkan perasaan oleh pelaku dan korban, seperti menjambak, menampar, memukul, menjegal, mendorong, meninju, mencubit, menendang, mencakar, menggigit, memeloti, mencuri barang, membuat jebakan terhadap orang lain, memeras dan merusak/menghancurkan barang yang dimiliki korban, mengunci seseorang di dalam gudang maupun ruangan kosong.
2. Kontak verbal langsung(Bullying Psikologis)
Kontak seperti ini secara bertahap dapat melemahkan dan mengahancurkan mental, rasa percaya diri seseorang terhadap orang lain, karena korban secara langsung di beri tindakan yang mendorong dan membuat bathin serta perasaannya menderita. Seperti mengancam, mempermalukan, merendahkan, mengganggu, memberi nama panggilan julukan (name-calling) keluarga, kecacatan, dan ketidakmampuan(example: eehh.. si bungkuk lewat tuh”) sarkasme, merendahkan (put-downs), mencela/mengejek, mengintimidasi, memaki, menyebarkan isu desas desus yang tidak benar (gossip).Memfitnah, mengadu domba,Membuat sebuah bahan bercandaan/gurauan yang kasar dan mengolok-olok, dengan sengaja mengisolasikan seseorang, mengajak orang lain untuk mengasingkan seseeorang secara sosial dan meenghancurkan reputasi korban.
3. Perilaku Non-verbal langsung
Seperti melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, menampilkan mimik/ekspresi wajah yang merendahkan, mengejek atau mengancam yang biasanya di sertai oleh bullying fisik atau verbal).
4. Perilaku Non-verbal tidak langsung
Mendiamkan seseorang, memanipulasi persahabatan sehingga membuatnya menjadi retak dan hancur, dengan sengaja mengucilkan, mengabaikan, mengirim pesan/surat kaleng/pesan misterius kepada korban berupa ancaman kejahatan, pesan jahil tentang seseorang yang muncul di situs-situs(blogging)seperti facebook, twitter, dan lain sebagainya.
5. Pelecehan Seksual (sexual harassment)
Di kategorikan perilaku agresi fisik atau verbal.

Agresi yang berfungsi untuk mencari kepuasan dari lingkungan di sekitarnya. Merupakan cara jitu untuk memenuhi hastrat keinginannya dan ketidakpuasannya terhadap lingkungan sekitar.
Agresi bertujuan untuk menghancurkan “pusat rasa sakit” yang di rasakan gunanya untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit atau tekanan di dalam diri seseorang. Biasanya pelaku pelecehan seksual akan melakukan aksinya secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Maka tidak heran lagi jika korban pemerkosaan sering mengalami tekanan lahirbathin. Pada anak sekolah yang masih menginjak di bangku sekolah dasar (SD) akan mengalami masa-masa sulit setelah mendapat perlakuan tersebut, di karenakan rasa trauma dan ketakutan yang menimpa si korban, ia tidak akan mau sekolah dan menjadi seorang anakyang pendiam. Korban tidak akan mudah melupakan kejadian yang telah di alaminya, bahkan juga ada korban yang meregang nyawa/meninggal setelah di lecehkan.Sedangkan pihak keluarga sendiri pastinya akan menuntut pelaku dan keluarganya lalu melaporkan kejadian tersebut pada pihak yang berwajib (polisi).Korban akan melalui masa-masa yang sulit sampai ia lupa dengan kejadian yang menimpanya, tapi pada dasarnya korban tidak akan lupa sampai kapanpun, akibat dari kejadaian yang menimpanya itu korban/keluarga secara bathin menjadi dendam kepada pelaku. Bukan hanya kerugian fisik, tapi korban juga rugi secara mental. Si korban akan sering tampak sedih/murung, menjadi seorang yang penyendiri dan kurang pergaulan, suka mengurung diri sendiri dalam kamar maupun berkurangnya selera pergaulan terhadap masyarakat.Berdasarkan hasil penelitian hal ini dapat di gambarkan bahwa satu dari tiga anak di seluruh dunia mengaku pernah mengalami bullying baik di sekolah di lingkungan sekitar ataupun di media sosial online.
Berikut adalah dampak negative bagi korban bully:

1. Membuat si korban merasa cemas dan ketakutan sehingga mempengaruhi konsentrasi belajar di sekolah bagi korban bully pelajar dan menuntun mereka untuk menghindari sekolah. Bila bullying terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama, maka dapat mempengaruhi kepercayaan diri siswa, terjerat dalam isolasi sosial,   memunculkan perilaku menarik diri dari pergaulan, menjadikan si korban rentan mengalami stress dan depresi serta merasa tidak aman.
2. Korban bully akan akan merasa depresi dan marah ketika ia mengaalami bully secara terus menerus dan berlangsung ang berlangsung lama. Ia kemungkinan marah terhadap dirinya sendiri, bisa juga terhadap si pelaku bullying, terhadap orang-orang di sekitarnya dan terhadap dewasa, pihak tertentu, keluarganya maupun orang di sekitar yang tidak dapat atau tidak mau menolong/menlindunginya. Hal tersebut kemudian mempemgaruhi prestasi akademiknya bila korban bully seoranng siswa. Sehingga lama-kelamaan korban bully tidak mampu lagi muncul dengan carayang konstruktif untuk mengontrol hidupnya, dan mungkin akan mundur lebih jauh lagi dari kehidupan social alias mengasingkan diri.
3. Seorang pelajar yang mengalami bully akan jarang hadir di sekolah karena takut sehingga menimbulkan prestasi akademik yang rendah, merasa depresi di usia dini. Selain itu akan terjadi penurunan kecerdasan (IQ) dan penurunan drastis pada kemampuan analisis.
4. Korban bully melakukan bunuh diri (commited suicide), si korban terpaksa melakukannya karena merasa tidak kuat akibat gangguan serta goncangan yang menimpanya. Dirinya merasa ketakutan, merasa terancam, dan kesepian sehingga mendorongnya untuk mengakhiri hidupnya sebagai pilihan terakhir.
5. Korban bully melakukan balas dendam bahkan samppai pada pembunuhan pada orang-orang/pelaku tindakan bullying padanya. Pembunuhan mereka lakukan yakni dengan caramenembak langsung atau melakukan pembantaian secara sadis untuk menebus rasa sakit hati korban yang mengalami penderitaan.

Ternyata.. bukan hanya korban yang mendapat dampak buruk, akan tetapi pelakunya sendiri juga bisa mendapat dampak yang kurang baik. Seperti yang kita ketahui pada umumnya para pelaku bullying memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi dengan harga diri yang tinggi pula sehingga cenderung bersifat dan bertindak agresif dengan perilaku yang pro akan kekerasan. Sebagian besar memiliki tipikal orang berwatak keras, mudah marah atau memiliki rasa toleransi yang rendah terhadap hal yang membuat frustasi/dibenci olehnya. Pelaku bullying mempunyai kebutuhan kuat untuk selalu ingin mendominasi orang lain lalu kurang berempati kepada targetnya. Pelaku sangat mempercayai bahwa dirinya adalah individu/kelompok yang strong (kuat), memiliki kekuasaan yang begitu hebat, dan memiliki pengaruh yang besar bagi pola hubungan sosial di masa depan. Dampak antar sesama teman adalah ketidak harmonisan hubungan dan penyalahgunaan kewenangan.Jangan heran lagi jika anak-anak menjadi mangsa nomor satu yang di intai pelaku kejahatan, di karenakan anak remajalah yang paling rentan terhadap tindakan anarkis tersebut. Waspadalah… karena kejahatan ini berdampak negative pada fisik dan mental.
Naaahh… oleh sebab itu kita sebagai orang tua marilah mengajarkan anak kita bagaimana cara bertingkah laku yang baikkepada orang lain, tanamkan pada diri anak sikap saling menghormati, sikapsaling menghargai dan sopan santun antar sesama. Sedangkan bagi guru yang menjadi orang tua di dunia pendidikan ajarkan dan tunjukkan pada anak didik kita akan betapa pentingnya sebuah hubungan yang harmonis. Jika seseorang berlaku baik maka akan banyak orang yang menyayanginya. Untungnya adalah mudahnya bagi kita mendapatkan berbagai macam bantuan ketika kita dalam keadaan susah maupun terancam. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kita perbaiki diri dan kebiasaan yang kurang baik itu (bullying)menjadi sebuah hal baik yang bermanfaat dan berguna bagi semua orang.

Sumber:
astrinityas.blogspotdotcodotid/2012/08/apa-itu-bullying.html?m=l
Pelaksanaan program antibullyng ..., Asdrian Ariesto, FISIP UI, 2009.

Share This Post: