Pemkab Agam Akselerasi Pembangunan Rumah Relokasi untuk Korban Banjir Bandang Agam

Pemerintah Kabupaten Agam bergerak cepat dalam merespons dampak bencana banjir lahar dingin dan banjir bandang dengan membangun 80 unit rumah relokasi kolektif bagi warga yang terdampak.

Pembangunan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah menyediakan hunian yang layak dan aman bagi korban yang hingga kini belum memiliki tempat tinggal tetap.

Rumah-rumah tersebut didirikan di atas lahan seluas 1,47 hektare, yang merupakan aset Pemerintah Kabupaten Agam. Lokasi yang dipilih di Talago, Jorong Surabayo, Kecamatan Lubuk Basung ini dianggap strategis karena berada jauh dari zona rawan bencana.

Proyek ini dilaksanakan oleh PT Brantas Abipraya sebagai kontraktor pelaksana, dengan PT Indah Karya bertindak sebagai konsultan pengawas. Tujuannya adalah memberikan solusi hunian bagi masyarakat yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana.

Bupati Agam, yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah, Ir. Jetson, MT, melakukan peninjauan langsung ke lokasi pembangunan pada Rabu (4/9).

Hal ini sebagai bentuk komitmen Pemkab Agam dalam memastikan proyek berjalan sesuai standar, serta memberikan dukungan penuh kepada tim yang terlibat.

Peninjauan tersebut juga dihadiri oleh Ketua Tim Pulau Sumatera Subdit Wilayah I Direktorat Rumah Khusus, Oki Riantono, ST, dan PPK Satker Penyediaan Perumahan Provinsi Sumatera Barat, Riky Hidayat, ST, yang memastikan bahwa proses pembangunan berjalan sesuai regulasi.

Dalam wawancaranya, Bupati menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama yang terjalin antara Pemkab Agam, pemerintah pusat, dan pihak swasta dalam percepatan pembangunan ini.

“Kami memberikan dukungan penuh dalam proses percepatan pembangunan rumah relokasi bagi korban banjir bandang. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi. Melihat progres yang ada, kami optimis target penyelesaian dapat tercapai,” ujar Bupati.

Proyek ini ditargetkan selesai dalam waktu yang relatif singkat, dengan harapan warga yang kehilangan tempat tinggal dapat menempati rumah-rumah tersebut pada awal 2025.

"Alhamdulillah, Pemerintah Kabupaten Agam bersama Pemerintah Pusat telah mempersiapkan relokasi ini dengan cepat. Kami berharap masyarakat yang terdampak bisa segera menempati rumah-rumah ini, paling cepat pada awal tahun 2025," tambah Bupati.

Selain pembangunan hunian, proyek ini juga mencakup fasilitas pendukung diantaranya adalah mushala untuk kegiatan ibadah, posyandu untuk layanan kesehatan ibu dan anak, serta jalan akses yang memadai.

Proyek ini juga mencakup pembangunan drainase, pengadaan air bersih, sistem pengolahan sampah, pemasangan jaringan listrik, dan lampu penerangan jalan untuk kenyamanan warga.