Pengukuhan 12 Penghulu, Rang Bayua Baralek Gadang
AGAM, KOMINFO - Nagari Bayua Kecamatan Tanjung Raya laksanakan pengukuhan 12 orang pengulu. di Masjid Raya Bayua, Minggu (14/5).
"Pemilihan tempat dimaksudkan untuk mengartikan secara tersirat 'adat basandi sarak, sarak basandi kitabullah'," Ungkap Dike yang merupakan salah seorang panitia pelaksana.
Pengukuhan gelar Datuk ini diikuti pengulu dari suku Caniago, Guci, Piliang dan Tanjuang.
"Adapun gelar yg dikukuhkan adalah Dt Parpatih, Dt Mangkuto Alam, Dt Batuah, dan Dt Batuduang Putiah dari suku Caniago. Untuk Suku Guci Dt Mudo, Dt Rajo Bulan, Dt Alat Cumano dan dari suku Piliang Dt Nan Sati, Dt Pangulu Basa, Dt Majo Lelo dan dari suku Tanjuang yaitu Dt Yang Basa, Dt Rajo Endah," Terangnya.
Salah satu Datuk yang dikukuhkan adalah Irwan Fikri SH Wakil Bupati Agam yang bergelar Datuk Parpatiah, dan Wakil Kepala Polisi Resort (Waka Polres) Agam dengan gelar Dt Mudo dari pesukuan Guci.
Walinagari Bayua dalam sambutanya menyampaikan kegiatan ini menjadi sejarah bagi generasi muda Nagari Bayua karna bisa melaksanakan baralek bersama penghulu ungkapnya.
Ketua KAN Nagari Bayua J Dt Sinaro juga menyampaikan bahwa acara ini merupakan penguatan terhadap adat di masa yang akan datang bagi warga Nagari Bayua.
Acara pengukuhan ini disaksikan oleh anak nagari Bayua, bundo kanduan dan pemuda yang terlihat begitu antusias untuk menyaksikan acara tersebut termasuk juga ketua LKAM sumbar Fauzi Bahar, dan beberapa OPD, Camat Tanjung Raya.
Turut hadir tokoh nasional Bachtiar Chamsyah mantan Menteri Sosial serta Anggota DPR RI Igbal Bahtiar Chamsyah.
Bahtiar Chamsyah selaku tokoh Nagari pada kesempatan tersebut mengingatkan bahwa Datuk merupakan tauladan bagi anak kemenakan dan Allah sangat membenci orang yang hanya pandai berkata tetapi tidak sesuai dengan perbuatan.
"Saat ini kita mengalami krisis kepemimpinan dan Datuak jadilah pemimpin di kaumnya untuk menjadi suri tauladan," harapnya.
Acara ditutup dengan sambutan ketua LKAAM sumbar Fauzi Bahar Dt Nan Sati mengajak seluruh unsur untuk bersatu.
"Baralek ini merupakan momentum untuk kita bekerja sesuai dengan alua jo patuik (menurut alur dan kepatutan)," tutupnya.
