Pemerintah Kabupaten Agam, melalui Dinas Pertanian Agam, menganggarkan Rp8,2 miliar lebih untuk pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana pertanian

AMCnews.co.id — Pemerintah Kabupaten Agam, melalui Dinas Pertanian Agam, menganggarkan Rp8,2 miliar lebih untuk pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana pertanian yang memadai di daerah itu.

Kepala Dinas Pertanian Agam, melalui Kabid Prasarana Sarana Pertanian dan Penyuluh, I Nyoman Gede Karyawan, di ruangan kerjanya, Jum’at (6/9) mengatakan, anggaran itu berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Rp5,9 miliar lebih dan Rp2,2 miliar lebih dana Dana Alokasi Khusus (DAK).

“Dana APBD dimanfaatkan untuk dua kegiatan yaitu pembangunan jaringan irigasi di 13 titik dan pembangunan jalan usaha tani 23 titik,” ujarnya.

Dijelaskan, 13 titik pembangunan jaringan irigasi tersebar di Kecamatan Lubuk Basung dua titik, Canduang tiga titik, Kamang Magek tiga titik, Matur satu titik, IV Koto satu titik, Baso dua titik dan Ampek Angkek satu titik.

Sedangkan 23 titik pembangunan jalan usaha tani tersebar di Kecamatan Matur empat titik, Canduang tiga titik, Ampek Angkek dua titik, Banuhampu dua titik, Baso lima titik, Kamang Magek dua titik, Palupuah satu titik, Sungai Pua satu titik, Tanjung Raya satu titik dan Tilatang Kamang dua titik.

Sementara itu, DAK dimanfaatkan untuk empat kegiatan yakni pembangunan atau perbaikan dam parit, pembangunan pintu air cetak sawah, pembangunan jalan pertanian dan Kantor Balai Pelatihan Pertanian (BPP) di kecamatan.

Pembangunan dam parit dilakukan tujuh titik tersebar di Kecamatan Lubuk Basung dua titik, Palembayan tiga titik, Canduang satu titik dan Malalak satu titik. Kemudian pembangunan pintu air cetak sawah di Kecamatan Tanjung Mutiara. Pembangunan jalan pertanian di Kecamatan Palembayan, serta pembangunan BPP Sungai Pua dan perbaikan jalan BPP Tilatang Kamang.

“Kegiatan ini sudah mulai dikerjakan sejak Juni 2019. Sampai saat ini tidak ada kendala dan kita mengharapkan pengerjaannya berjalan dengan lancar. Diperkirakan sebelum November 2019 semua sudah selesai,” imbuhnya.

Untuk itu, I Nyoman mengharapkan agar pekerja mengutamakan kualitas hasil pekerjaan, sebab ini untuk kepentingan masyarakat yang bisa dimanfaatkan dalam waktu yang lama. Sehingga untuk beberapa tahun kedepan masyarakat tidak memikirkan pembangunan dam parit, jalan usaha tani dan sebagainya. (AMC05)