Sebanyak 5.182 warga terdaftar pada program Jaminan Kesehatan Mandiri (Jamkesda Mandiri) di Kabupaten Agam, program ini merupakan bantuan sosial untuk pelayanan kesehat..." /> Sebanyak 5.182 warga terdaftar pada program Jaminan Kesehatan Mandiri (Jamkesda Mandiri) di Kabupaten Agam, program ini merupakan bantuan sosial untuk pelayanan kesehat..." />

5.182 Warga Terdaftar Jamkesda Mandiri di Kabupaten Agam

Sebanyak 5.182 warga terdaftar pada program Jaminan Kesehatan Mandiri (Jamkesda Mandiri) di Kabupaten Agam, program ini merupakan bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin di 16 kecamatan. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam Indra mengatakan Jamkesda Mandiri ini sudah digencarkan sejak November 2011 dan tahun 2012 Pemkab Agam sedang mengupayakan donatur Jamkesda Mandiri tidak hanya oleh mereka yang berzakat atau berinfaq melalui BAZ, akan tetapi juga melalui koperasi dan badan usaha lainnya termasuk perorangan yang mau mendaftarkan diri sendiri dan keluarganya.
"Hasil yang  dicapai cukup menggembirakan dimana sampai dengan akhir Januari atau batas akhir pendaftaran Jamkesda Mandiri tahap pertama, sudah sebanyak 5.182 orang peserta yang mendaftar dengan nominalnya yaitu Rp. 373.104.000.

"Kartu peserta akan terbit terhitung Maret 2012 dan data ini terjadi peningkatan sebanyak 4.182 orang peserta dibanding akhir tahun 2011," kata Indra.

Indra menambahkan, mamfaat Jamkesda Mandiri ini dimana masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan paripurna berjenjang dan bermutu, serta masyarakat dapat mengeluarkan biaya ringan untuk kesehatan karena adanya azaz bersama dan kekeluargaan dengan adanya subsidi silang.

Pemerintah telah meluncurkan program Jamkesmas yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan masyarakat tidak mampu.yang mana Jamkesmas dibiayai oleh dana APBN dan Jamkesda Mandiri melalui dana APBD.

Namun kondisi ini juga belum bisa menampung semua masyarakat yang kurang mampu. Dan di Tahun 2012 ini, Pemkab Agam telah menyediakan dana sebesar lebih kurang Rp3 miliar untuk pelayanan kesehatan yang dibagi dan diperuntukkan pada program kesehatan baik berupa Askes, Jamkesmas, Jamkesda, Jamkesda Mandiri dan Jamsostek.

Pada sisi lain dikatakan Dr. Indra, kondisi keuangan daerah belum mampu untuk membiayai jaminan kesehatan secara keseluruhan untuk masyarakat. Oleh sebab itu, perlu mendorong masyarakat yang mampu agar mempunyai jaminan kesehatan mandiri. Dalam arti masyarakat tersebut ikut dalam asuransi kesehatan secara mandiri.

Sedangkan, sasaran peserta Jamkesda Mandiri, lebih mengutamakan masyarakat umum yang ingin mampunyai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, Anak ke-3 dan ke-4 dan seterusnya dari Pegawai Negeri Sipil, masyarakat yang tidak mempunyai kartu Jamkesmas dan Jamkesda.

Sementara, Kabupaten Agam yang baru terayomi atau diasuransikan kesehatan warga baru 37 % dari seluruh jumlah penduduk di Kabupaten Agam. Sementara data sensus penduduk tahun 2012, bahwa 10 % penduduk di Kabupaten Agam adalah kategori dibawah garis miskin atau mustahiq konsumtif dan 30 % dari jumlah seluruh penduduk agam pada kategori hampir miskin.

Bag. Humas Setda Kab. Agam