SMAN 1 Ampek Angkek Lestarikan Seni Tradisional Randai
SMAN 1 Ampek Angkek Kabupaten Agam, melestarikan seni tradisional Minangkabau dengan cara mensosialisasikan dan mengali kesenian tersebut bagi anak didik.
Kepala Sekolah SMA I Ampek Angkek Dra. Silfa Dusun, M. Pd. pada Reporter Agam Media Center (AMC), Selasa (06/12) mengatakan, kegiatan yang dilakukan ini bertujuan untuk menjaga dan mewariskan nilai-nilai budaya Minangkabau kepada generasi muda, sehingga mereka tidak akan tercabut dari akar budayanya.
Randai merupakan suatu tradisi yang bersifat kerakyatan yang terdapat di daerah Sumatera Barat. Sampai saat ini, randai berkembang dan masih digemari oleh masyarakatnya, terutama di daerah pedesaan atau di daerah pinggir di Agam.
Selain itu, melalui randai akan dapat diwariskan pesan nilai dan moral, sehingga slogan Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah benar terwariskan kepada genarasi muda.
Randai tumbuh di lingkungan masyarakat kebanyakan, karena dalam struktur masyarakat Minangkabau tidak membedakan golongan dalam masyarakat yang ada. Randai sekaligus menggambarkan kehidupan masyarakat sehari-hari.
Sesuai dengan petatah-petitih Minangkabau yang berbunyi: ”Kesenian Minang Mambusek dari Bumi dan Manitik Dari langik”.
Pada kegiatan tersebut, ada tiga guru pembina yakni Desmiarti, S.Pd, Maria Maghdalena, S.Pd dan Ekawuryaningsih, S.Pd.
Kegiatan ini diakhiri dalam bentuk pegelaran seni randai antar kelas yang berlangsung pada hari minggu 26 November dan 3 Desember 2011. Kegiatan tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat dan pemuka masyarakat di Ampek Angkek yang menilai kegiatan randai ini wajib untuk dilestarikan.
Sumber Bagian Humas Sekretariat Daerah Kab. Agam
