Sejarah Perdana Sang Juara MTQ Agam Dapat Apresiasi Umrah ke Tanah Suci

Geliat Dari Agam Buncahkan Dunia Kafilah MTQ Sumbar Tahun Ini.

Geliat dari Agam buncahkan dunia Kafilah MTQ Sumbar. Sejarah perdana bagi Sang Juara MTQ dapat apresiasi Umrah ke Tanah Suci Mekkah. Komitmen Bupati Agam Indra Catri dalam menerapkan visi Agam Madani tidak hanya sebatas "ngomong " semata. Berbagai dukungan program yang langsung bersentuhan dengan kemadanian menjadi prioritas utama dan tak bisa ditawar-tawar lagi.

Salah satu terobosan yang dilakukan adalah bagi qori dan qoriah yang mendapatkan juara pertama pada MTQ ke 34 tingkat Sumatera Barat di Kabupaten Dharmasraya, akan diberikan bonus khusus yakni Umrah ke Tanah Suci Mekkah ditambah uang tunai sebesar 5 juta rupiah.

Namun tanpa mengecilkan arti perjuangan yang telah diberikan oleh peserta yang lain, kita belum mampu mengalokasikan bonus yang terlalu besar bagi juara kedua dan ketiga pada tahun ini. Bagi mereka kita alokasikan bonus masing-masing sebesar Rp. 5.000.000,- untuk juara II dan Rp.3.000.000,- untuk juara III.

Hal itu disampaikan Bupati Agam Indra Catri dalam acara pelepasan kafilah Kabupaten Agam untuk mengikuti MTQ tingkat Sumbar di Dharmasraya, bertempat di aula Ponpes Parabek, Banuhampu, Minggu (20/11).

Ditekankan Indra Catri, dalam mengejar prestasi jangan ada lagi yang mengatakan bahwa kita mandiri kalau masih ada qori dan qoriah yang kita utus bukan sepenuhnya hasil binaan kita di Kabupaten Agam. Jangan katakan bahwa kita dari negeri yang penuh prestasi bila hanya mampu berada diperingkat papan bawah. Bagaimana mungkin kita mengaku madani bila qori dan qoriah kita tidak tegak kepalanya ketika memasuki arena unjuk kebolehan dalam tulis baca al Qur'an.

Oleh sebab itu, jauh hari sebelumnya kita sudah bertegas-tegas kepada seluruh oficial agar dalam mempersiapkan kafilah ke Darmasraya lebih baik kita berpahit-pahit. Mari kita bekerja secara lebih sistematis, cermat, dan terukur berlandaskan kepada nilai-nilai kejujuran dan keiklasan, ujar bupati membakar semangat para peserta.

Ditambahkan lagi oleh Indra Catri, saya sudah sampaikan suara hati masyarakat Agam bahwa kita tidak mau lagi prestasi Agam barada pada peringkat papan bawah. Sebagai dukungan kita sudah memperjuangkan anggaran yang lebih besar agar sejak dari awal persiapan bisa dilaksanakan secara lebih matang dan tidak terkesan memprihatinkan. "Saya tidak mau lagi mendengar soal konsumsi, akomodasi dan transportasi qori dan qoriah kita tidak diurus secara sempurna. Tidak ada lagi tangis dan sakit yang tidak terobati dan jangan ada lagi sinyalemen yang mengatakan bahwa para ofisiel lebih gembira dan sehat ketimbang qori dan qoriah yang akan akan berjuang membentengi kehormatan masyarakat Agam, papar Indra Catri.

Untuk itu secara khusus kami akan menilai oficial yang berdedikasi sangat baik dan mengupayakan reward yang sepadan sebagai balasannya. Bagi yang terbukti prilakunya dapat menurunkan moral tim dalam berkompetisi Insya Allah tidak akan ikutsertakan lagi dalam kesempatan berikutnya, ungkap bupati mengakiri sambil tersenyum. (Humas)