DIDIKAN ORANG TUA TERHADAP ANAK

Sebagaimana kita ketahui, Orang tua dan anak adalah hal yang tidak dapat dipisahkan. Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Banyak orang tua melakukan berbagai cara supaya anaknya tumbuh menjadi pribadi yang baik dan benar. Tetapi tidak sedikit, bahkan sebagian besar orang tua saat ini sibuk dengan pekerjaan masing – masing, sehingga mereka tidak mencurahkan kasih sayangnya pada anaknya dengan penuh. Setiap oang tua juga mewujudkan kasih syangnya pada anaknya dengan cara yang berbeda – beda.
Orangtua yang cara didikannya keras dan kasar membuat anak lebih rentan terhadap seks, di usia dini, narkoba dan aksi kekerasan. Cara orangtua mendidik menjadi penentu perilaku anak di masa depan. Memang tidak ada cara sederhana untuk mendidik anak agar bisa tumbuh menjadi seperti yang diinginkan. Butuh usaha keras orangtua serta kesabaran mereka untuk bisa membuat anak lebih positif perilaku serta pencapaiannya saat dewasa nanti. 
Tidak sedikit jumlah orangtua yang menerapkan cara didik yang keras dan juga kasar terhadap anaknya. Orangtua yang mengandalkan metode ini kerap meneriaki anak ketika ada salah, memukulnya jika tidak patuh dan menggunakan ancaman verbal dan fisik lainnya untuk melatih kedisiplinan serta memberikan hukuman terhadap anaknya itu. Orangtua yang mengandalkan kekerasan dan ketegasan terlalu berlebihan seperti ini pasalnya mengira bahwa strategi tersebut sangatlah tepat untuk membuat anak lebih tangguh dan sukses ketika dewasa nanti. Mereka umumnya mengira sifat mengayomi akan membuat anak menjadi lemah dan tidak bisa bertahan saat dewasa. 
Adapun yang mendapat didikan keras dari orang tuanya dilarang ini itu, tidak boleh keluar malam, tidak boleh pacaran, tidak boleh ke mall, tidak boleh kemanapun kecuali kerja kelompok, les dan acara sekolah. Bagi anak yang dididik keras oleh orang tuanya biasanya kuper atau kurang pergaulan, setiap hari di rumah saja, belajar dan belajar.
 Terkadang itu semua menjadikan anak itu stress atau sampai berfikiran untuk memberontak. Bagi mereka yang memberontak bisa saja dengan mulai melawan orang tua, membuat ulah di sekolah atau bisa saja melakukan tindakan yang sangat negatif. Namun ada juga anak mendapat didikan keras dari orang tua menjadikan anak itu pribadi yang rajin, pribadi yang tau sopan santun dan membuat orang tua bangga.
Didikan keras dari orang tua itu sangat berpengaruh sekali terhadap perkembangan pemikiran seorang anak. Orang tua pastinya ingin anaknya menjadi yang terbaik, meskipun terkadang mereka mendidiknya dengan cara didikan keras. Sebagai anak tentunya harus bisa memahami apa kemauan dari orang tua. Orang tua pun harusnya bisa memahami kemauan anaknya juga. Tentunya seorang anak juga bisa mebahagiakan orang tuanya.
Ada tipe orang tua yang mewujudkan kasih sayangnya dengan memberi hadiah – hadiah pada anaknya, ada yang selalu memberi nasehat – nasehat, dan ada orang tua mewujudkan kasih sayangnya dengan tingkat kedislipinan mereka terhadap anaknya. Berbicara tentang kedisplinan, ada orang tua yang menyalahgunakannya yaitu saat kekerasan terjadi pada saat mendidik anaknya karena korban kemarahan orang tua. Hukuman dalam kedisplinan memang perlu supaya sorang anak akan semakin  disiplin. Artinya dalam kehidupan saat ini orang tua harus mendidik anak dengan tegas bukan dengan kekerasan.  Ada tipe – tipe didikan orang tua dalam sebuah keluarga, yaitu :
Tipe Otoriter
Tipe otoriter disini maksudnya adalah peran orang tua dalam keluarga yaitu sebagai atasan dan anak sebagai bawahan. Sehingga apa yang dikatakan oleh orang tua, anak harus mematuhinya. Anak dituntut untuk memetuhi setiap apa yang diinginkan orang tua. Beberapa anak akan mengalami kejenuhan dan ingin keluar dari setiap aturan – aturan yang tuanya buat. Karena peraturan yang mereka buat harus dipatuhi dan tidak boleh dibantah. Sehingga mereka meresa terkekang dan berusaha mencari pelampiasan. Tipe orang tua yang otoriter, biasanya anaknya bersikap baik dalam keluarga, tetapi brutal dalam pergaulan. Karena setiap mereka bisa bebas dalam bergaul, mereka akan melakukan sesuatu sesuka mereka. Kedisplinan memang tercipta, tetapi bukan karena sang anak hormat tetapi mereka takut pada orang tuanya
Tipe Permisif
Pada tipe permitif maksudnya yaitu ada orang tua yang sangat terlalu sayang pada anaknya, sehingga menuruti segala kemauan anaknya karena tidak mau melihat anaknya bersedih, menangis atau kecewa. Ini lah orang tua dengan tipe permisif. Bertolak belakang dengan tipe otoriter, disini orang tua cenderung memberi kebebasan yang berlebihan kepada anak sehingga seorang keblabasan dan bersikap semaunya. Peran orang tua terlalu lemah sehingga anak tidak menghormati orang tuanya sendiri dan orang tua tidak kuasa melawan anaknya. Seorang anak juga dibebaskan dalam melalukan hal apapun sehingga mereka tidak ada rasa hormat dan rasa takut terhadap orang tuanya. Anak akan bersikap tidak disiplin dan manja karena orang tua selalu membelanya.
Tipe Arsetif
Tipe arsetif adalah tipe demokrasi dalam keluarga, yaitu setiap pendapat dipertimbangkan. Setiap aturan yang dibuat jelas kaena disertai alasan – alasan yang kuat sehingga anak dibuat mengerti setiap peraturan yang dibuat. Sehingga anak mengerti setiap konsekuensi yang akan diterima ketika ia melanggar aturan dalam keluarganya. Tanpa adanya kekerasan misalnya bentakan, pukulan terhadap anak, anak akan menyadari kesalahannya. Dan kosekuensi yang ada dijalankan secara baik. Sehingga kedisplinan dalam keluarga akan tercipta dengan sendirinya karena kesadaran rasa hormat dari anak atas orang tuanya.
Beberapa dampak yang dapat terajdi pada anak jika dididik dengan kasa:
Anak akan menjadi lebih agresif
Biasanya anak cenderung menjadi “jutek”, tidak peduli kepada orang lain (menjadi individualisme) menjadi lebih mudah marah. Hal ini dikarenakan pola berfikir anak yang beranggapan kalau oranng lain akan menyakiti, sehingga iaharus melindungi dirinya, membatasi dirinya dengan orang lain dan mudah marah bila sedikit saja merasa terganggu.
Anak bisa menjadi jauh dengan orang tua
Zaman sekarang, seorang anak dengan orang tua biasanya terkesan seperti bersama dengan teman, mereka sering curhat, mani dan bercanda dengan orang tuanya. Tapi, orangtuanya keras, jangankan menjadi teman, bahkan mengobrol saja susah. Apalagi yang orangtuanya “cuek” jangankan ditanya apa yang telah dialami hari ini, malah ketika anak sengaja “curhat” kepada orangtuanya yang sebenarnya bertujuan untuk cari perhatian saja tidak dihiraukan. Ketika sekalinya dihiraukan, dan kebetulan bercerita mengenai masalah yang dia alami malah sang anak lah yang dianggap bersalah, sang anaklah yang malah diomeli oleh orang tuanya. Jadi sang anak akan merasa percuma jika dia berbicara dengan orang tuanya malah ia akan tidak dihiraukan, diomeli padahal sebenarnya bukan itu yang diharapkan, melainkan hanya sekedar perhatian lebih dari orang tuanya.
Anak menjadi lebih keras kepala
Ketika seorang anak dinasihati,anak akan cenderung keras kepala karena mereka merasa gusar ketika orang tuanya menasihati. Mereka merasa lelah dan bosan karena didikan keras yang   diberikn orang tua. Maka mereka akan merasa apa yang ingin mereka lakukan, apa yang menurut mereka benar, itulah pilihan mereka, tidak perlu lah memperdulikan orang lain karena mereka merasa bahwa orang terdekat mereka yang seharusnya memberikan kepedulian yang lebih kepada mereka saja yaitu orang tua tidak memperdulikan mereka.
Terkadang anak tersebut akan lebih sering diam dan merasa kesepian
Seorang anak akan diam karena merasa percuma jika berbicara, apalah gunanya berbicara jika selalu dianggap salah oleh orang tuanya. Mereka cenderung akan lebih terbuka dengan teman-temannya karena merasa bahwa teman-temannya lebih ‘selalu orang yang perduli kepada mereka, mereka akan merasa ada batasan antara orang tua dan anak karena biasanya begitulah anggpan orang tu itu sendiri.


Anak menjadi pemberonmtak
Mereka akan menurut dihadapan orang tuanya, sementara dibelakang orangtuanya mereka akan melakukan apapun sesuka mereka asalkan tidak diketahui oleh orang tuanya.
Berikut ada beberapa cara agar didikan orang tua benar dan baik diterapkan dalam
keluarga :
Meluangkan waktu
Terkadang banyak orang tua yng terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan tidak memperhatikan anaknya, sibuk dalam pekerjaan boleh saja, tetapi jangan lupa meluangkan waktu dengan anaknya sehingga sang anak merasa mendapat perhatian dari orang tuanya. Dan akan merasa dibutuhkan dalam keluarga.
Mengenali anak
Orang tua yangmengenali anaknya akan tahu perkembangan fisik maupun psikologis anaknya, karena mereka akan peka terhadap perubahan sikap yang tejadi pada anaknya. dengan mengenali anak, orang tua dapat lebih mengontrol perilaku anaknya.
Menerapkan aturan yang logis
Terkadang aturan yang dibuat dalam keluarga hanya dibuat dari pihak orang tua, karena mereka merasa benar, tetapi tidak mempertimbangankan pendapat anak. Dengan menerapkan aturan yang demokratis, logis dan didasari pada alasan – alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, maka anak akan menerima dan mematuhi aturan dengan rasa hormat.
Melakukan diskusi
Diskusi dalam keluarga atau dapat disebut komunikasi dalam keluarga sangat penting, karena orang tua dan anak akan selalu bercerita sehingga ada keterbukaan dalam keluarga yang mempererat hubungan anak dan orang tua.
Memberi dukungan dan pujian
Cukup memberi pujian, sang anak akan merasa bahagia. Tidak perlu dengan hadiah yang akan membuat anak berpikir menuntut karena selalu diberikan hadiah. Dan saat anak  menghadapi masalah cukup diberi dukungan. Tidak perlu dimarahi yang akan membuat mental sang anak semakin menciut, atau dibela yang akan membuat anak tidak takut apa – apa dan tidak mempunyai rasa hormat.
Jadi kesimpulannya, didikan keras dari orang tuanya tidak menjamin anak jadi pribadi yang anak itu baik, bisa saja jadi sebaliknya, menjadi kan seorang anak dengan pribadi yang rapuh, dan semua itu sebenarnya tinggal anaknya saja yang menjalaninya dan berfikiran positif atau negatif kah orang tuanya melakukan didikan keras kepada ia.

Sumber: http://irapratiwii.blogspot.com/2013/12/pengaruh-didikan-orang-tua-terhadap.html

Share This Post: