BREKELE

Pantulan cermin memang tidak bisa berdusta,,, semua ku lihat persis,  nyaris tanpa beda,,,mata kucingku yang indah, bibir yang cantik, hanya saja rambut kriwil  kebanggaanku sudah berganti dengan rambut pendek yang rapi, kulit dan mata yang kecoklatan,hhmmm...sweet
    “Prin.....”sebuah suara yang amat familiar di hatiku menggema indah....
    “iya,ma....”aku berlarian saat mama memanggil namaku,rambut keriting sebahu ku ikut bergoyang kesana kemari, aku menubruk mama,,, terasa hangat pelukan mama, mama yang sangat cantik, masih anak kuliahan lagi,,,
    “prin,,,tolong mama mau nggak?... tolong belikan mama minyak goreng” suara mama memecah dapur sore itu
    “hujan ma,,,,, nanti kalau sudah teduh ya ma,,,”jawabku, mama pasti lansung melipat muka  seolah olah marah,,, karena aku nggak mau membantu nya,,,
     “tapi mama butuh sekarang prin, mama mau masak,,masakan kesukaanmu, ayam kecap lho.. mau nggak?..,,”
    “haa,,, iya  ma... iya,,,asyeekk,.. ayam kecap...”sorakku gembira
    Mungkin tak banyak yang tahu bila mamaku adalah seorang artis, sering tampil di acara acara pesta, ataupun acara eksekutif, tak jarang juga mama menjadi seorang presenter sebuah event,,dan yang pasti mama itu seorang pegawai kantoran tapi kalau berada dirumah, dia selalu memasak, menyuci sendiri,  sterika sendiri,,,,tapi itulah mama yang selalu siap untuk semua pekerjaan rumah ,sungguh tak kulihat raut keletihan diwajahnya yang ayu, walaupun mama tampil dengan rambut super cepak, tapi dia tetap suka dengan daster, dia selalu membuat aku merasa bahagia
    “prin,,,, tolong pasangkan baju adik” itu adalah kata kata yang paling sering kudengar tiap sore, Rizki, Kens, Sitti dan Nandra.....mereka adik adikku,,,
    Suatu malam yang sunyi,mata ini sungguh tak mau terpejam, sayup terdengar olehku suara isakan tangis,aku sedikit bergidik ngeri siapa juga yang malam malam begini menangis, makin lama makin kuat terdengar di telingaku, sepertinya dari arah kamar mama, langkah kaki ku terpaku,nyaris tak bisa melangkah,,, tapi entah apa yang membuat aku kuat berjalan ke araah kamar mama,ku buka perlahan pintu kamar mama,,,, disana ku lihat mama sesunggukan,air matanya mengalir tanpa jeda,
    Suara mama nyaris tidak terdengar tapi,, aku bisa  merangkai lantunan doa mama  dalam hatiku, aku tahu,,, “Tuhan, ampunkan hamba,dan kesalahan hamba,, hamba tidak berdaya ,, sungguh hamba hanyalah makhluk hina yang tidak punya apa apa,,tunjukkan hamba jalan yang benar,ini betul betul di luar kemampuan hmba rasanya Tuhan,, ya Rabb,Rabbku yang mulia... tapi hamba mohon ya Allah,kuatkan hamba untuk menerima ujian ujianMu dan,,,,, “
    Ku seret lagi langkah ku mendekati mama...hanya aku yang tahu dan sangat memahami wanita itu, adik adik masih kecil,papa seakan tidak peduli, dan jarang menghabiskan waktu bersama kami, pergi entah kemana ,dan oma?..... masih terngiang di telingaku waktu itu oma bercerita kepada ku,,,
    ”papamu itu hanya lah seorang sampah yang tidak berguna, kerjanya Cuma tidur,dan meminta uang kepada istri, kau tahu brekele?... aku tidak pernah rela mama mu punya suami papamu itu,,,,harusnya papamu itu seorang pejabat”
    “iya tapi kenapa oma, itukan pilihan mama, papa sayang kok sama mama?”tanyaku pias
    “iya,, papamu itu hanyalah seorang laki laki begajulan,nggak ada untungnya punya suami sperti dia, sekarang nggak bisa hidup dengan modal rasa sayang,.hheeh,, memangnya kenyang makan sayang, kurus mati?”oma bersungut sungut dan berapi api
    Aku hanya diam tak bergeming, oma,,, kami semua sayang oma, papa juga tapi oma kenapa tidak mau mengerti dan tidak bisa menerima kenyataan ini, padahal kami sudah mulai remaja,hatiku membatin,,,sakit sekali,tapi aku sungguh tidak berdaya
    “mama”..... ucapku sendu,ku lihat mama menoleh sambil menyeka air matanya, diraihnya kepala ku dalam dekapnya, hangat terasa mama,,,,,tak terasa air mataku pun mulai menggenang di pelupuk mataku ini
    Aku tersenyum sambil menyeka air mata mama,,,”sabar aja ma,,jalani dengan ikhlas”aku mencoba menguatkan mama
    Tapi aku juga tidak begitu mengerti, seorang mama yang lincah, cekatan,pintar dan cantik kok harus pasangannya papa ya?harusnya papa bangga dan bekerja keras untuk membahagiakan mama, termasuk ekonominya andai saja mama nggak mau lagi sama papa kan barabe juga... memang oma ada benarnya juga, papa itu pemalas, itu yang terekam dalam benakku, suka keluyuran malam, terkadang suka bentak mama, dan tidak bisa memberikan mama kehidupan yang pantas, tidak memebrikan kehidupan layak, harusnya mama hidup serba cukup karena kelihaiannya mencari nafkah, tapi yang ku lihat hanya sakit ,, luka  derita yang terasa oleh mama, bahkan kadang aku berpikir apa cinta itu saling menyakiti? Apa cinta tak cukup untuk membuat seseorang bahagia?,, paadahal papa orang yang hebat, punya skill otomotif yang mumpuni, masa tidak bisa memberikan kami sedikit ruang untuk bernafas lega seperti orang orang, seperti teman sebayaku,,, kadag bahkan tak jarang aku dan adik adikku harus menelan pil pahit tidak bisa berkegiatan seperti teman teman karena tidak punya finansial yang cukup untuk itu, kami harus membunuh keinginan keinginan anak anak seusia aku dan adik adiku,,,, papa,,, tapi dia tetap papaku dan aku sayang padanya,dan aku anak yang selalu di bangga banggakannya
    “pa,, uang sekolah Prin terakhirnya besok,,,”
    “papa nggak ada uang,,,”
    “tapi pa,,,, “
    “minta saja sama mama, papa nggak punya uang”ujarnya sedikit membentak
    Ini tidak hanya sekali,.tapi sering kali dan terkadang aku telah muak dengan semua ini, Menangis kah aku ataukah aku akan marah??... sungguh aku tidak tega sekali meminta ke mama, aku tahu mulai dari bahan dapur, perlengkapan rumahtangga, makan, bahkan uang sekolaah dan keperluan sekolah semua mama yang usahakan yah termasuk uang nya, dan aku malah akan menambah beban pikiran mama,,, tapi aku masih kecil, aku belum dewasa, belum ada yang bisa menerima ku bekerja,,,,aku ingin cepat bekerja dan menghasilkan uang  untuk meringankan mama,,, apalagi adik adik yang taunya hanya minta duit terus tanpa mengerti mama ....
    “ma,,, jangan menangis lagi,,, semua ada hikmahnya,,,” ucapku
“iya, mama tahu,,, Prin,,, kamu juga harus ikhlas menerima ini semua, jalani hidupmu sebaik baiknya, belajar yang rajin,,,, kamu tahu Prin?.. harta kita itu hanyalah iman, ilmu dan amal,,,, ingat itu dan Prin belajarlah mandiri bahkan bisa menyelesaikan urusan kita sendiri, kita nggak akan  selalu bersama Prin,, ..”
    “iya ma,,,, “aku memeluk mama,mamaku yang ku sayang,,,,,,,
    Dan Seringkali ku dengar tidak hanya pagi, sore,,, bahkan malam,,
    “Lula,kemana si Andre?”suara oma memecah kesunyian
    “ada bisnis ma,,, ke kota,,”ujar mama singkat
    “hhuuh,,, bisnis?... bisnis air kencing?,, bisnis tak ada yang menghaslkan,itu beras sudah habis, minta sono sama suamimu,jangan Cuma makan aja di rumah ini,,,”
    “ma,,, kenapa sih mama selalu berbicara merendahkan orang begitu?”
    “ya iyalah, anak minta uang nggak di kasih, minta nya sama saya terus, ,,,bisa bangkrut saya,,” oma bersungut sungut “ dari dulu sudah saya katakan kamu nggak cocok sama dia, kamu tahu tidak untuk membesarkan kamu, saya capek, kamu nggak pernah susah sama saya, .. dapat laki hanya bikin susah”
    “ma,,,, mas andre kan juga ada,,,, itu waktu mas andre ada proyek juga kita fine semua, tapi sekarang lagi apes”
    “kalau sudah berumahtangga itu nggak ada istilah apes, harus ada terus,,,, anak anaknya itu kan makan toh?..” ujar oma panjang lebar sambil berlalu,ku lihat tinggallah mama sendiri tergugu pilu, dan pemandangan begitu sudah ku lihat semenjak aku tahu dan mengenal siapa itu orang yang di panggil mama, papa, oma, dan keluarga yang lain,,,, kadang aku iri melihat orang orang kok bisa akur dalam keluarga
    Biasanya kalau mama terluka, dia akan klansung mencariku, bercerita panjang lebar, tertawa menangis mama hanya bisa dengan aku, ,,, kalau aku ingin jalan jalan,,, mama selalu berusaha untuk memenuhi keinginannku, walau dnegan cara apapun, mama juga setahu aku nggak pernah neko neko, nggak pernah menuntut harus begini begitu, nggak pernah juga keluyuran nggak jelas seprti ibu ibu zaman now,hangout, clubbing atau apalah,,,, semua tak ada yang minus di mataku tentang mama,hhhhmmm,,, andai saja mama mau dia bisa saja meninggalkan papa dan dia sendiri pasti sanggup membiayai kami semua,,,,
=======
    Lima belas tahun telah berlalu, saat aku mulai merasakan mama sering marah marah, sering berteriak  bahkan tak jarang mama ku lihat seperti berpikir keras dengan gumaman yang nyaris tidak jelas,hatiku ini terasa sangat miris dan ku yakin ini di sebabkan pikiran mama kala itu, kala kami masih belia,
    Mama sekarang sering mengeluh, badannya sakit semua, memang ku perhatikan akhir akhir ini mama yang dulu tegap dnegan senyum yang selalu mengembang di bibirnya,sekarang sudah mulai sering kecapean,,lelah dan tak jarang minta di urut oleh aku, dan kalau sudah begitu aku akan mengurut sekujur tubuh mama dan tak jarang juga aku urut asal asalan,,, yang penting mama nyaman,
    Ku lihat beberapa foto yang tergantung di rumah ini, rumah tempat aku di besarkan rumah yang penuh dengan kata kata keras dan kurang bersahabat tapi aku adalah salah satu pemiliknya,,, satu foto di dinding sebelah kiri,,,
    “Prin,,, ini mama ada rezeki tadi,, mama beli baju ini untukmu..”ujar mama sumringah
    “ yah,,,mama,, warna nya nggak banget ma, nggak suka,,, “jawabku kala itu, dan hatiku berdetak kencang saat aku lihat mama tertunduk lesu, senyum yang tadi telah mengembang sirna di balut kekecewaan dari jawabanku, Prin berdosa ya ma?.... maafkan  ujarku dalam hati
    Gengsi dong harus minta maaf sambil mengulurkan tangan,aku kan sudah besar,udah SMA,pastinya aku cantik dan pintar, aku juga bisa seperti mama, aku juga bisa menyanyi seperti mama, bisa main musik, aku juara kelas, walaupun jarang dikasih uang jajan yang layak oleh mama ataupun papa,,, mereka memang orang tua yang kayak nggak niat aja punya anak,, hhmmm gumamku,
Ku lirik lagi satu foto yang disebelahnya,,
    “Prin,,, nanti tolong bantu adik ya temani beli keperluan sekolahnya, mama lagi sibuk”
    “aaahh,,, mama ini, prin juga lagi bikin tugas sekolah ma, dia kan bisa pergi sendiri, nyusahin orang aja”
    “kamu ini kenapa sih Prin, makin besar makin budangga aja,,,, memang kamu pikir kamu nggak bakalan minta tolong ya sama adik adikmu,kamu pikir ? hidup mu bisa sendiri tanpa mereka,,, kamu anak sulung lho,, bakal jadi panuta adik adiknya jadi bersikaplah yang baik baik,,, “
    “iya, kenapa mama sewot gitu sih?” jawabku ketus
    Tuhan bila aku kaya aku nggak bakal minta tolong juga kali sama adik adik,,,lihat aja nanti,ujar hatiku angkuh,tapi rasa hatiku kembali diterpa sesal kenapa juga harus bicara begitu ke mama, aku betul betul menggores hati wanita yang telah membesarkanku itu,kelak aku kalau berhasil aku akan bawa mama kemanapun aku pergi,mama.... tapi kenapa keinginan keinginan ku hanya berkecamuk di dalam hati ini saja, kenapa aku tak bisa berlemah lembut  sama mama seperti beberapa tahun yang lalu?... tapi aku sangat sayang mama
    Dan ini satu lagi foto,,,, saat aku di wisuda,,, aku berhasil ma,,,, cita cita kita tercapai... terimakasih mama, papa,,,,sudah mengantarkan Prin menjadi orang sukses, ,,,Sekolah Bintara Polisi Wanita ini sudah Prin selesaikan dengan baik, dan Prin sudah melewati malam pengantar tugas yang  artinya mulai besok harus Dinas di tempat yang telah di tunjuk,,,, walaupun dnegan susah payah baik secara ekonomi maupun penderitaan hati, akhirnya aku berhasil menjadi yang mama dan papa inginkan
    Kali ini mataku kembali ke cermin, mama,,,,Sekarang ini hanya kenangan yang bernanung di hati...ku tatap dalam dalam wajah yang dicermin ini, mata dan dagu milik mama,,,, cantik,,mama yang kini sudah meninggalkan kami untuk selamanya, mama yang terseok seok mengantarkan aku hingga sukses sekarang, mama yang sering aku lukai hatinya walaupun kadang tanpa sengaja, maafkan Prin mama,,, kami sering bikin mama menangis, tapi Prin berjanji Brekele mu ini akan berangkulan dengan adik adik untuk  senantiasa mendoakan mama agar mama mendapat tempat terbaik di surgaNya Allah,,,, Prin akan sampaikan cita cita mama, ingin menjadi orang berguna di tengah keluarga dan masyarakat, Prin berjanji tidak akan pernah lagi meninggalkan shalat, berjanji akan menyayangi adik adik, dan akulah si brekele mu yang dulu ma,,,,
Senja luruh di selimuti awan yang kian menebal..................................................................

 

Share This Post: