AGUSTA

“Agusta..... Agusta.......bangun  Agusta,,,,”aku setengah berteriak sambil menggoyang goyangkan badan lelaki yang tengah terbaring di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Kota,semua mata tertuju padanya dengan memandang penuh rasa heran bercampur iba,,,,,,,,,,,,,air mataku ini  tak berhenti mengalir dengan nafas yang kian sesak menahan pilu,aku terduduk lesu disini, disampingnya
    “Agusta... aku mohon Tuhan, biarkan dia hidup,,, Jangan bawa dia,” tak terasa mulutku ini terus mengoceh sendirian,  menatap nanar lelaki yang ku panggil Agusta,kau sahabatku,belahan jiwaku dan entah.. pastinya beberapa saat telah kita lalui bersama, berbagi hati dan perasaan, berbagi kasih dan rasa sayang,  Agusta Jangan ,,, pergi, batinku
    “maaf ibu,... pasien tidak bisa diganggu, silahkan ibu keluar dulu” seorang perawat menegurku, tidak punya perasaan,,,apa kau tahu,, aku ingin disini bersamanya, terlihat suster itu mengecek jalannya infus yang tengah terpasang
    “Agusta,,,,Dokter,   suster, tolong,,,, “gundahku sembari memegang erat tangannya
    “Iya bu, kami tengah berusaha, berdoa saja bu, mudah mudah ada mukjizat dari Yang Maha Kuasa”
    Disudut pintu utama seorang wanita paruh baya juga tengah menangis sesunggukan,beberapa remaja juga tegah berpelukan,agaknya itu saudaranya dan aku tidak begitu mengetahuinya
    “suster,,, pasien ini mengalami luka serius di kepalanya, jadi tolong intensifkan ini,,, “sambil meresepkan beberapa jenis obat, dokter itu tetap memperhatikan kondisi pasiennya,sebuah Kecelakaan yang parah,,,
    “kenapa, pasiennya itu?” terdengar beberapa orang bercakap cakap di luar pintu ICU
    “kecelakaan, beradu kambing, tapi yang ini sepertinya parah,” sahut salah seorang dari mereka
    Suara suara terdengar berbisik bisik manakala melihat pria itu, dia ,,, amat tampan, tapi, saat ini mukanya tengah lebam dan nyaris tak dapat dikenali, hanya saja dorongan alam bawah sadarnya memaksa nya memanggil manggil sebuah nama Rey,,,,
    “rey,,,, rey,,,,,,,” bisiknya sayup dan bibirnya terlihat biru dan bergetar
Rey???? Dan itu adalah aku,,,,,aku yang sangat merasa terpukul dengan kejadian ini,,,
===========================================================================
    
    “rey, aku latihan basket nanti malam bersama tim gabungan” ujarnya senja itu
    “ yaa kok mendadak sih?,, kok nggak  ngasih tahu  dari awal?” seperti biasa aku menjawabnya dengan sedikit merajuk dan pastinya dia tidak suka dengan itu
    “maaf rey, tadi aku ketiduran, maaf ya yang?...”
    Seperti biasa dengan suara lembutnya dia berusaha membujuk hati yang selalu merasa cemburu, cemburu yang bahkan tanpa alasan, tapi itu karena aku mulai merasa takut kehilangannya,,,
    “ ayang udh makan?,,, jangan lupa makan ya,,”sambungnya menuntaskan diamku,
    “ iya,... maksih” sahutku sekenanya sambil tetap sok serius melajukan mobil merah ku
    “ kok jutek sih?....” tanyanya setengah menggoda,dirangkul nya pundakku
    “ oke deh,,, aku pergi dulu ya,,,, Mmuach...” gayanya itu,,, membuat aku betul betul telah jatuh di dalam pelukan rindu rindu dan rindu bila sesaat saja aku tidak berkomunikasi dengan nya, Agusta
    “ iya hati hati,,,” jawabku sambil mengedipkan mata
    “ kok nggak di balas Mmuachnya?” mengerling nakal
    “  iya,,,, udah,,, dari hati,,,” aku tersenyum sembari menahan perasaan yang aku juga malah tidak tahu namanya apa
    “hmm ,,,, udah ya, assalamualaikum  sayang,,,” suaranya yang serak dan ku rasa lebih ke arah seksi yang tengah membius sendi jiwaku, perlahan dia menutup pintu mobil
    “waalaikum salam,,,”sahutku
    Begitu setiap waktu yang ku lalui,,,setiap waktu yang berlalu, hanyalah selaksa keinginan di dekatnya,,, bersamanya, dengan ribuan banyolan dan sikap ramahnya, penat yang terlepas, lelah yang terbayar, dan kenyamanan yang amat indah, dan aku merasa hidup,,apakah itu cinta?,,, sungguh aku tidak bisa menterjemahkan perasaan ini terhadapnya, seperti hari itu
    “ aku ingin jawabanmu” ujarnya
    “ jawaban apa?” sahutku
    “ bagaimana perasaanmu kepadaku Rey?” tayanya setengah mendesak
    “ biasa aja” sahutku
    “benar, biasa aja?... aku tidak begitu .. aku ingin selalu bersamamu, kapanpun,, dimanapun,,,”
    “ aku,,, tidak bisa menjawabnya ” aku setengah gemetar dan rasa panas dingin menjalar di sekujur nadiku ini
    “kenapa harus berpikir lama?.. kalau hanya menjawab pertanyaan itu,...”ujarnya sembari membuat mimik merajuk
    Lama aku dan dia terdiam  bahkan tak satupun kata kata yang ada tertulis di otakku ini, dan yang akan kusampaikan kepadanya
    “Rey,,, kalau memang tidak bisa aku mendapatkan jawaban darimu, biarlah aku pergi,,, mungkin aku hanya akan menjadi beban bagi mu, aku tahu kau memang tidak bisa ku miliki seutuhnya, tapi,,,aku tidak bisa memungkiri perasaanku ”ujarnya
    “aku... minta maaf,,,aku...” entahlah rasanya dunia ini kok tidak berpihak kepadaku,... gila ini terasa gila bagiku
    “sudahlah rey,,, katakan,,, katakan,,, yang sejujurnya...” dia mencoba meraih jemariku yang mendadak surut dan kusimpan dalam sebuah kepalan
    “aku,,, minta maaf, aku mungkin terlalu keras dan cuek  kepadamu, aku hanya ingin kau berhasil dan berbahagia dalam hidupmu dik,, aku akan selalu berdoa untukmu,,”
    Perlahan ku dengar ucap lirih di seberang sana,, “aku sayang padamu kak Rey....”
    Haruskah aku menangis?... ataukah aku berbahagia dengan semua ini?... lalu aku?... akan melukai hati siapa? Banggakah aku disayanginya?,, ataukah hina bila aku juga merasakan ini semua?......
    Agusta, betapa  lidah ini terasa sangat kelu,,, “ aku  juga menyayangimu,, aku sayang padamu”.. teriakan ku ini menggetarkan relung hatiku, tapi tidak akan pernah terdengar olehnya
====================================================================
    Setiap tak ada kabar darimu, setiap pesan yang tak terbalas, kurasa itu cukup membuat aku seperti orang sakit jiwa, kau tahu  ada yang terasa hilang dari dalam hatiku, bila sedetikpun tidak bersua walaupun hanya melalui alur fatamorgana, dunia maya  sekalipun  Agusta ,,, nama itu tersemat sudah dalam jiwaku, rasa cinta yang tak bermata, tak  bisa melihat pantas atau tidak, cinta kita telah dihiasi ribuan bintang – bintang, dan kita menjalani ini semua dalam diam, dan tak seorang pun tahu kita telah melalui jalan yang indah ini berdua, bergenggaman tangan, kita susuri setiap celah dengan kenyamanan, ini adalah cerita cinta kita
    Rasanya hanya akulah yang tahu kegelisahan yang kau alami, hanya aku yang memahami gundah  hatimu , kegamangan yang kau rasa semenjak ayahmu pergi dan sebuah beban terletak di pundakmu,aku lah yang mengerti bahasa tubuhmu, hanya aku yang peduli... dan,,, hanya aku lah yang membuat bahagia untukmu, akulah yang akan siap mendengar semua kesahmu, tapi,,,
    “aku memang bukan siapa siapa Rey,,tapi aku mohon jangan tinggalkan aku, jaga perasaanku pliss,”ucapnya  senja itu
    Tapi Rey Amanda hanya manusia biasa Agusta ,,terkadang bisa bersikap tidak dewasa, aku juga punya rasa merajuk, aku akan cemburu bila merasa perubahan pada dirimu, aku juga inginkan perhatianmu ,.seperti mana aku memperhatikanmu dan satu lagi,,, aku senantiasa berpikir aku  harus siap melepasmu pergi ke hati yang lain, demi masa depanmu,,kelak, dan kita pun akan berpisah,,aku sangat takut masa itu akan menghampiri takut sekali.....
    Tapi aku bisa apa aku bisa apa.... Agusta, aku bisa apa?, kita hanya akan selalu jalan dijalan ini, tak ada jembatan untuk kesana dan kita cuma bisa mundur atau mengakhiri segalanya,walaupun rasa sayang sebesar gunung, rasa cinta seluas lautan, tak mungkin kita meniti nya bersama, kau selalu berkata kita jalani, tapi yang kita jalani ini jalan apa , kita mau kemana Agusta,..dan aku yang bodoh,terjebak dengan semua kata manis yang kau tawarkan, Agusta mungkin yang kau katakan itu hanyalah sebuah kebohongan belaka tapi aku bahagia kau bohongi,hingga kita menjalani ini semua tanpa ada kekhawatiran,hingga saat itu
    “yank”....... aku mencintaimu
    “yaa,,,,, cinta lagi,,, ngomong yang lain deh”
    “iya, kita ngomong yang lain, aku sayang kamu”
    Bila hati ini di beri suara, mungkin dia tengah berteriak untuk menjawab hal yang sama yang aku rasakan, tapi dia ada di dalam,dan mampunya cuma memberikan sinyal ekspresi yang dahsyatt,,,semburan merona di pipi dan sebuah kcupan hangat di kening,...
    “yank,,,”bisiknya lirih
    “iya,,,”aku menjawab sedikit menoleh
    “aku mau ngomong”ujarnya
    “iyaa,,, ngomong aja..”sahutku
    “tapi aku mau kamu ngak berubah yank”
    Deg!!! hatiku lansung berdesir, dia lansung meraih kepalaku untuk bersandar di pundaknya,pikirku mungkin ini saatnya perpisahan itu,,,aku diam tanpa sedikitpin hal yang bisa ku ucapkan
    “SSt,,, yank,,, kenapa?,,, jangan gitu, yank lagi mikirin apa?”dia mengusap kepalaku, gengamannya pun enggan dia lepaskan, erat... erat sekali
    “yank,,, udah,, nggak ada apa apa kok, nggak jadi ngomongnya,,,,”dia mencoba mentralisir keadaan tapi aku sudah terlanjur di landa nelangsa, karena aku yang paling tau ending ini seperti apa, sudah sangat terasa,ini akan berakhir
    “yank,,, st,,, eeh,, kenapa sih kita nggak seumuran ya,,,,”
    “maksudnya apa sih,.. mending nggak usah ngomong, kalau hanya akan membuat ribuan pertanyaan di benakku, kita memang nggak seumuran, lalu kenapa? Dari dulu kan aku udah bilang,,, kita se...”
    “iya iya,,,, udah udah,,, yank,, kita makan yuk,,, lapar nih,,”
    “ya,, iya makan aja sendiri “ ujarku ketus

    Mata yang tak mau terpejam,,, badan yang terasa kian letih,,,, hanya memikirkanmu Agusta, kau tahu ini pasti akan terjadi, dulu juga aku sudah bilang padamu, tapi kau keukeh,,, di antara kita pasti akan ada yang terluka
    “yank,,, kali ini, mohon beri aku kesempatan untuk ngomong”
    “emang aku melarang...”
    “yank memnag nggak melarang, tapi aku nggak bisa melihat perubahan di wajahmu, aku menyayangimu, Rey”
    “kakak”ujarku megisyaratkan memanggil kakak
    “nggak!”sahutnya
    “hhmm,,,, aku berharap, kamu dewasa mensikapinya  ya Rey,,, kamu tahu Rey aku sangat mencintaimu” sambungnya , aku melihat sedikit rona basa di wajahnya, dia memang berusia jauh di bawah usiaku
    “iya,, trus,,, gue hrus bilang wow  begitu maksudmu”ujarku sedikit sengit
    “rey plis,,,, ini bukan becanda,..rey,, mm,, gini,,bila suatu saat aku menikah,,”
    “ya udah menikahlah,,,,”sahutku meninggi
    “rey, aku belum ngomong,,,, sayang, dengar..”dia masih saja lembut menghadapiku
    “iya iya,,,,,”
    “bila suatu saat aku menikah, yaa,, mungkin karena dijodohkan,,, apa kamu mengizinkan,,,”tanyanya, matanya yang sayu itu,,, aku tak sanggup,, tak sanggup,,, bila harus berpisah dengannya
    “nggak tau”sahutku ketus, aku benci,, benci,,, mendengarnya
    “rey,, aku nggak ingin membuatmu terluka,,, tapi ini penting kusampaikan, agar kamu tidak merasa sakit karena aku yang menjelaskanna padamu,..”
    “mmhh,,,, “aku membuang muka
    “rey,,, sayang,,, lihat aku , kamu tahu?,,, kemaren tante widya telpon, katanya ibu udah mencari hari baik untukku menikah, ternyata aku di jodohkan rey”dengan datar dia sampaikan itu ke telingaku
    Ujung ujung sepatu yang ku tatap nanar, ku lihat tengah meleleh, seperti guliran bening di kedua kelopak mataku
    “rey,,, rey,,, maafkan aku, ,, jangan menangis,,, semuanya tak ada yang aku sengaja, aku juga baru tahu tentang semua ini, rey apa yang ada dalam pikirannmu?, apa boleh aku...? Atau kita harus bagaimana? “
    “hmmh,,, apa yang ada dipikiranku? Kau tanya aku ? Kira kira,, menurutmu apa?”aku mulai sedikit sengit, dasar bocah!
    “apa kamu tersakiti olehku?...”
    “Agusta, dengar,,apa menurutmu aku akan berteriak girang setelah mendengarkan ini, kau memang akan bahagia tapi aku? tidak,,,kau melukaiku,,”air mataku pun semakin deras
    “jadi,,, menurutmu bagaimana,,, apa yang harus kita lakukan,, “
    “aku tidak tahu, kau yang memulai nya dan ternyata kau juga mengakhiri semua ini , Agusta,,, aku tidak rela” aku mencoba menarik nafas yang kian sesak
    “yank,, aku juga tidak tahu aku akan bahagia atau tidak dengan pilihan orantua ku, tapi aku belajar untuk tidak egois dalam hal ini, aku tidak memaksa orang yang kucintai untuk mencintaiku”
    “jadi kau fikir, aku memaksamu begitu?”
    “tidak, jangan salah menilai,,, apa kau  tahu? Selama ini jujur aku tersiksa bila yank udah pulang ke rumah, bertemu suami dan anak anakmu, aku cemburu, kamu,,, setiap hari ada aktivitas keluarga yang kamu jalani, aku selalu membayangkan kebahagiaan mu itu adalah aku, aku yang ada dirumahmu, tapi,,, aku bukan siapa siapa, aku hanya seorang pecundang, aku yang gila,,, menggilai istri orang,,,, apa aku tak punya hak untuk bahagia? “
    Bulshhitt!!,,, aku betul betul tidak tahu apa yang diinginkannya sebenarnya,kenapa dia harus masuk ke dalam relung hatiku, mengaduk aduk jiwaku, setelah teraduk semua, dia pun mementahkan lagi,,, tapi,, ku pikir mungkin ini jalan yang baik sebelum aku terlanjur memberikan seluruh hatiku untuknya. Mobil melaju perlahan, dan aku diam bahkan mendesis pun tidak, dia memang benar, aku yang egois, padahal aku tahu,, bila aku tak mungkin akan menyatu dengannya, dan ini adalah cerita cinta yang terlarang
    “yank,,”
    “sudahlah,panggil aja seperti sebelum kita dekat, aku kakakmu, aku akan berdoa untuk kebahagiaanmu, kebersamaan kita takkan berarti apa apa, kalau kau tanya aku sakit atau tidak, iya aku sakit, tapi asal kau bahagia aku juga adik”aku mencoba menetralisir suasana, aku menyadari larutpun tidak ada gunanya
    “jauh rasanya yank,, ehh,, kak”
Aku mendesis perlahan, menertawakan kebodohan yang telah ku lalui bersamanya Agusta
=========================================================================

    Satu bulan berlalu semenjak kejadian itu, tanpa kabar tanpa berita, bahkan sosmed pun telah ku hapus agar tak lagi berkomunikasi dengannya, aku kembali fokus dengan pekerjaan - pekerjaan yang ku akui memang sedikit keteteran,... mungkin dengan begini dia tak lagi memikirkan aku begitupun sebaliknya, agar dia juga tenang menghadapi proses pernikahannya ,,, bulan depan, ku lajukan mobilku perlahan, siang ini agak sedikit lengang, kadang bayangannya melintasi mataku,,, sungguh di dalam hati ini, ,,, dia tak pernah pergi, ada setitik rasa yang tertinggal disini,,, tapi aku harus ikhlaskan semua ini,,, berlalu  bersama debu yang mulai berterbangan, cinta kadang memang tidak tahu tempat dimana dia harus hadir,namun, kehadiran seorang Agusta  telah membuat sesuatu yang indah dalam relung hatiku walaupun hanya sesaat saja, aku mencintainya walau hanya sebatas cinta yang salah,aku merindukannya walau hanya sebatas rindu yang tak bersayap, yang tak bisa membawanya kepadaku    Kurasakan hidup tak berarti setelah kau ingkari janji suci,yang selama ini kau beri tuk setia sampai akhir nanti  
Nada dering hanphone ku mengagetkan suasana sore ini,
    “ selamat siang,bisa bicara dengan ibu Reysha Amanda?” sebuah suara mencoba mengontakku
                 “ iya saya sendiri, siapa ini”sahutku         
    “ maaf ibu, kami dari Rumah Sakit Kota mengabarkan pasien kecelakaan bernama Agusta Rikiandra sangat membutuhkan ibu, saat ini dia sedang kritis, apa ibu mengenalnya”
    “iya dia kekas,,, dia adikku,,,”sahutku “saya akan kesana....”sahutku, dan enytah apa yang ada di benakku ini,,, dia memang kekasihku,,  dia ,, Agusta dan aku mencintainya, aku tidak bisa kehilangannya,, aku menginjak pedal gas ini, sekuatnya agar lekas sampai dan bertemu dengannya,,,,.dan inilah yang kutemui,,,,ku lihat semua keluarga nya mendekat kepadaku,,,
    “kau siapa?” suara berat wanita separuh baya itu mengguncang hatiku
    “saya Rey bu,  Reysha Amanda”sahutku kelu
    “apa hubunganmu dengan anakku,,,?”tanyanya seakan menelanjangiku
    ‘Tidak ada tidak punya hubungan apa apa,,, saya hanya temannya sekaligus kakaknya..”ujarku
    “jangan bohong, apa kau tahu anakku akan menikah bulan depan?”nada ibu itu kian meninggi
    “tidak bu, ,, saya tidak pernah lagi berkomunikasi dengannya karena saya fokus bekerja,,”jawabku seadanya
    “jangan bohong,, jangan bohong,,, kau tahu,, dia tidak mau menerima perjodohan ini, itu karena kau,,:
    ‘ibu ibu sudah,,, kasihan Agusta,,,”mungkin itu saudaranya Agusta berusaha menyabarkan ibunya yang sudah mulai emosi,.. “sudah bu,, Agusta membutuhkannya,,”
Aku idak peduli, disana juga kulihat wanita cantik yang tengah bersedih, mungkin itu calon wanitanya
    Uhhuk,,, uuhhuk,,dia terbatuk, dan hanya darah segar yang keluar,.. hatiku menangis, menangisi semua nya, aku mengelap semburan darah di bibirnya,,, bibir yang membiru bergetar,,, tiba tiba dia membuka matanya dan tersenyum, seakan dia megatakan betapa rasa cintanya hanya untukku,,, aku mengelus wajahnya, Agusta-ku sesaat tanganku disentuh kelingkingnya yang mengait jemariku, badannya bergetar hebat,,,,, aku melihtnya,, aku melihatnya,,dan  Tidaaaaaaakkkkkkkkkkkkkkk, para dokter dan suster berlarian memasang oksigen dan peralatan lain, mereka tanpak susah payah,, memompa dadanya dan lagi lagi darah segar yang keluar,,, Semua orang disini menangis, siang luruh di banjiri airmata,  Innalillahi wainnailaihi Radjiun,,, dia,,, pergi,,,, pergi meninggalkan aku,,, keluarganya,,, meninggalkan dunia yang pernah ku lewati bersamanya, Agusta maafkan aku,, keadaanlah yang tidak berpihak pada kita,,, aku mencintaimu aku mencintaimu Agusta,,,,,Semoga Tuhan memebrikan tempat terbaik untukmu, disana,,,,,,,,,,,,,, selamat jalan Agusta, kasih mu takkan pernah aku lupakan,,,,

 

Share This Post: